Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Andri Indradie
JAKARTA. Reksadana memperbesar porsi obligasi korporasi berbasis dollar Amerika Serikat (AS). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kepemilikan reksadana naik Rp 17,31 miliar sepanjang 2015. Akhir tahun 2014 lalu, reksadana lokal menggenggam obligasi korporasi denominasi dollar AS yang tercatat di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencapai Rp 585,239 miliar. Nilai tersebut merangkak naik menjadi Rp 602,54 miliar pada akhir Februari 2015.
Reksadana menempati posisi mayoritas diandingkan investor lain. Investor lainnya yang juga menggenggam obligasi korporasi dollar AS pada akhir Februari 2015 merupakan institusi keuangan sebesar Rp 439,01 miliar. Nominal tersebut naik dibandingkan akhir 2014 lalu yang sebesar Rp 425,49 miliar. Kemudian, yakni asuransi sebesar RP 135,06 miliar atau naik dibandingkan akhir tahun yang sebesar Rp 130,90 miliar.
Investor korporasi tercatat sebesar Rp 49,6 miliar atau naik dibandingkan sebelumnya yang Rp 41,21 miliar. Investor individual sebesar Rp 14,79 miliar atau naik tipis dibandingkan sebelumnya yang Rp 14,33 miliar. Sedangkan perusahaan sekuritas sebesar Rp 4,63 miliar atau justru turun dari sebelumnya yang Rp 10,09 miliar.
Parto Kawito, Direktur Infovesta Utama mengatakan kenaikan porsi reksadana dipicu oleh menariknya yield obligasi korporasi dollar AS. Instrumen tersebut mampu membagikan keuntungan lebih besar dibandingkan suku bunga deposito. Pasalnya, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hanya menjamin simpanan valuta asing bank umum sebesar 1,5%. "Sehingga obligasi akan menyumbang return reksadana lebih tinggi dibandingkan deposito," ujar Parto, Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News