Reporter: Wahyu Satriani |
JAKARTA. Global bond yang diterbitkan pemerintah menerima kelebihan permintaan (oversubcribes) US$ 900 juta dengan total permintaan yang masuk dari investor mencapai US$ 1,9 miliar. Dari total permintaan tersebut, pemerintah hanya menjual global bond sebesar US$ 1 miliar.
"Pada malam ini, 10 Juli 2013 sekitar pukul 12.05 waktu New York atau 11 Juli 2013 pukul 00.05 waktu Jakarta, telah dilaksanakan pricing global bond dengan total alokasi US$ 1 miliar," kata Loto Srinaita Ginting, Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan, kepada Kontan, Jakarta Kamis (11/7).
Global bond bernama RI1023 ini diterbitkan dengan tenor 10 tahun dan akan jatuh tempo 17 Oktober 2023. Yield yang ditetapkan 5,45% dengan kupon 5,37% dan harga 99,39%.
Amerika Serikat mendapatkan alokasi paling banyak sekitar 79%. Sedangkan untuk investor Eropa sekitar 26% dan Asia sekitar 25%.
Sedangkan dari tipe investor, alokasi terbesar berasal dari asset manager sekitar 71%. Kemudian sisanya merupakan investor perbankan sebesar 6%, asuransi dan dana pensiun sebesar 19%, serta private banks sebesar 4%.
"Untuk tanggal settlement dijadwalkan pada 17 Juli 2013," kata Loto.
Sumber ilustrasi: www.shutterstock.com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News