Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bank Permata Tbk (BNLI) menawarkan obligasi subordinasi berkelanjutan dalam waktu dua tahun. Nilai emisi yang diincar Bank Permata adalah Rp 2,5 triliun. Namun di tahap pertama, Bank Permata baru merilis obligasi senilai Rp 700 miliar.
Obligasi berjenis subdebt itu sudah mengantongi peringkat AA- dari Pefindo. Dengan jangka waktu 7 tahun, indikasi besar kupon obligasi Permata 8,5%-9,5% per tahun.
Herwidayatmo, Wakil Presiden Direktur Permata Bank menuturkan, hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk memperkuat struktur modal bank tersebut sekaligus membiayai ekspansi.
Indrawati Darmawan, Presiden Direktur Standard Chartered Securities Indonesia, optimistis, minat menempatkan dana di obligasi korporasi masih terbuka. Namun, Bank Permata menutup kemungkinan menambah jumlah penerbitan jika memang ada kelebihan permintaan. "Kami menjaga level CAR (Capital Adequacy Ratio) 13%. Kalau issuance lebih nanti malah tidak efektif," kata dia.
Proses penawaran awal (book building) obligasi subordinasi 22 Mei-5 Juni 2012, masa penawaran 14-18 Juni 2012. Sedang pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) 22 Juni 2012. Pada hajatan ini Bank Permata menunjuk Standard Chatered Securities Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, PT NISP Sekuritas, dan PT OSK Nusadana Securities Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi.
Ariawan, pengamat obligasi PT Mega Capital Indonesia mengatakan, tawaran kupon Bank Permata cukup menarik, karena menawarkan premium berkisar 230-330 basis poin. Ariawan memprediksi, investor akan meminta imbal hasil berkisar 9%. Obligasi Permata diprediksi akan diminati bank, asuransi, dan pengelola dana pensiun. Sedang manajer investasi tak berminat karena tenornya panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News