Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komoditas nikel kembali melanjutkan penguatan harga. Komoditas logam industri ini berhasil menembus level harga tertingginya sejak Juni 2015. Ekspektasi ledakan permintaan dari bisnis mobil listrik telah memberi sentimen positif terhadap pergerakan harga.
Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Selasa (31/10) harga nikel kontrak pengiriman tiga bulanan di London Metal Exchange melonjak 5,31% ke level US$ 12.295 per metrik ton. Namun jika dibandingkan sepekan sebelumnya, harga nikel hanya menguat sekitar 2,5%.
"Pasar sedang membangkitkan pertumbuhan permintaan baru yang menurut saya tidak begitu jelas," ujar Daniel Hynes, strategist komoditas senior di Australia & New Zealand Banking Group Ltd kepada Bloomberg, Rabu (1/11).
Menurut Hynes, permintaan dari baterai kendaraan listrik tidak akan mempengaruhi fundamental secara signifikan dalam jangka pendek. Pengaruhnya diperkirakan baru akan terlihat dalam jangka panjang. Permintaan nikel sulfat yang digunakan sebagai bahan utama dalam baterai lithium-ion akan baru mulai terasa pada tahun 2030.
Sejauh ini BHP Billiton Ltd., perusahaan pertambangan nikel terbesar di dunia telah menyatakan akan mempercepat pengembangan bisnisnya. Menurut BHP, pelanggan pembuat baterai membutuhkan logam lebih cepat dari perkiraan sehingga perusahaan tambang ini akan ekspansi nikel sulfat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News