Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencatatkan kinerja positif hingga September 2022. Laba bersih perseroan tumbuh 10,92% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp 1,08 triliun per kuartal III-2022.
Analis NH Korindo Sekuritas Cindy Alicia Ramadhania memaparkan, MYOR membukukan penjualan di kuartal III 2022 sebesar Rp 7,8 triliun, atau tumbuh 15,7% secara kuartalan alias quarter on quarter (QoQ) dan 16,6% yoy.
"Penjualan di Asia memimpin pertumbuhan pada kuartal III 2022 yaitu 38,3% YoY menjadi Rp 3,6 triliun," tulisnya dalam riset, Selasa (15/11).
Dengan begitu, penjualan MYOR selama sembilan bulan tahun ini berhasil tumbuh 11,8% menjadi Rp 22,2 triliun. Periode yang sama tahun lalu, pendapatan MYOR sebesar Rp 19,9 triliun.
Baca Juga: Penjualan Otomotif Bertumbuh, Begini Prospek dan Saham Pilihan Samuel Sekuritas
Hingga September 2022, MYOR telah menaikkan harganya sebesar 15%. Adapun produk baru yang dikeluarkan, antara lain Roma Bonita—Soft Cake Biscuit, Roma Arden, Yogurt Strawberry Cookies, Crunchy Biscuit, Sour Cream Stick Biscuit, Gilus Kopi Harum, dan Energen Champion.
Berdasarkan tipe produknya, pada kuartal III 2022 hampir semuanya mengalami peningkatan market share. Market segmen biscuit, candy, wafer, dan chocolate masing-masing tumbuh menjadi 42%, 22%, 20%, dan 34% dibandingkan kuartal II 2022, biscuit 39%, candy 20%, wafer 19%, dan chocolate 30%. Hanya segmen coffee tercatat flat sebesar 7%.
Cindy mencermati bahwa pada kuartal III, margin tercatat lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya. Marjin laba kotor tercatat naik tipis menjadi 22,4% dari 22,2%, dan marjin laba operasi tercatat lebih tinggi menjadi 7,7% dari 2,9%.
"Marjin laba bersih juga mampu mengalami kenaikan menjadi 5,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 0,7%," paparnya.
Baca Juga: Harga Batubara Masih Hot, Cek Rekomendasi Saham Indo Tambangraya (ITMG) Berikut Ini
Dengan hasil tersebut, NH Korindo memberikan rating buy untuk saham MYOR dengan target harga MYOR sebesar Rp 2.900. Adapun, risiko utama rekomendasinya antara lain kenaikan harga bahan baku, daya beli konsumen, dan penurunan permintaan produk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
