kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ngeri! Uang Investor Kembali Lenyap di Robot Trading Abal-Abal


Jumat, 11 Maret 2022 / 21:39 WIB
Ngeri! Uang Investor Kembali Lenyap di Robot Trading Abal-Abal
ILUSTRASI. Robot trading.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kembali terjadi, uang investor lenyap di bisnis robot trading yang berkedok investasi. Teranyar, salah satu robot trading, yaitu Fahrenheit milik PT FSP Akademi Pro diduga melakukan penipuan (scam).

Seperti kasus robot trading bodong yang pernah terjadi, aksi penipuan dilakukan dengan merekayasa trading hingga membuat transaksi seolah-olah margin call (MC). Dari aksi ini membuat deposit member habis terkuras. Diperkirakan kerugian nasabah mencapai lebih dari Rp 10 triliun.

Sutopo Widodo Presiden Komisaris HFX Internasional Berjangka mengatakan saat investor bertransaksi di robot trading abal-abal dan menggunakan broker yang tidak memiliki izin dari Bappebti, maka risiko margin call tidak bisa dihindari.

"Tidak bisa menghindari margin call yang dibuat-buat, karena semua memang sudah direncanakan dari awal," kata Sutopo.

Bahkan, melakukan withdrawal kemungkinan besar tidak bisa. Begitu pun jika ingin memasang stop loss. "Ini merupakan cara exit yang disengaja," kata Sutopo.

Baca Juga: Investasi Ilegal Marak, Kabareskrim Polri Ungkap Sederet Modusnya

Pengamat dan Praktisi Investasi Desmond Wira juga mengatakan dalam kasus robot trading yang sengaja melakukan margin call membuat nasabah tidak bisa menarik dana mereka. Sebaliknya, nasabah hanya bisa menonton uangnya habis dalam sekejap.

"Tidak ada yang bisa dilakukan oleh nasabah karena kendali sepenuhnya ada di pengelola robot trading, ia yang atur tujuan trading, termasuk di buat margin call, ya nasabah hanya bisa terima nasib," kata Desmond.

Karena itu, pilihan terbaik untuk menghadapi investasi bodong robot trading abal-abal ini adalah dengan tidak ikut sama sekali. Kalau ikut, itu artinya nasabah menyerahkan nasibnya sepenuhnya pada pengelola robot trading abal-abal.

"Ikut robot trading abal-abal atau investasi bodong sebenarnya mencari penyakit sendiri, sewaktu-waktu bisa scam, saat itu terjdi nasabah tidak bisa melakukan apa-apa," kata Desmond. Kejadian yang sudah-sudah uang tidak bisa kembali. Meskipun diproses hukum, bisa lama dan belum tentu uang kembali.

Kembali lagi Sutopo mengingatkan sebelum akhirnya bertransaksi, pastikan profil perusahaan dari broker yang akan digunakan sudah teregulasi secara lokal maupun internasional.

Selain itu, pastikan robot yang digunakan bisa dipakai di berbagai broker. Artinya, tidak hanya bisa digunakan di satu broker yang ditunjuk saja.

Baca Juga: Tidak Patuhi Prosedur, Bappebti Bekukan Kegiatan Usaha Rifan Financindo Berjangka

Broker yang terpercaya memungkinkan investor untuk withdraw kapan saja dananya. "Tidak ada hubungannya dana nasabah tidak bisa withdrawal dari broker dengan robot trading," kata Sutopo.

Terakhir, jangan tergiur dengan imbal hasil pasti dan keuntungan tinggi yang dijanjikan. Investasi selalu ada risiko.

Desmond juga mengingatkan jika mau berinvestasi janganlah cuma tergiur penawaran inevstasi yang menjanjikan keuntungan tinggi. Selidikilah dahulu secara mendalam. Bagaimana legalitasnya, risikonya, indikasi penipuannya, dan lain sebagainya. Bila lagu tanyakan pada orang yang benar-benar mengerti investasi dan trading. Jangan hanya bertanya pada lingkungan pengguna investasi bodong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×