CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Naik lebih dari US$ 100 dalam sebulan, harga emas masih mampu menanjak


Senin, 02 September 2019 / 07:55 WIB
Naik lebih dari US$ 100 dalam sebulan, harga emas masih mampu menanjak
ILUSTRASI. Emas batangan


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menguat lagi setelah koreksi pada akhir pekan lalu. Senin (2/9) pukul 7.45 WIB, harga emas untuk pengiriman Desember 2019 di Commodity Exchange berada di US$ 1.537 per ons troi.

Harga emas ini naik 0,50% ketimbang harga pada Jumat lalu di US$ 1.529,40 per ons troi. Dalam sepekan, harga emas cenderung stagnan. Tapi, harga logam mulia ini menguat 6,90% atau naik US$ 100 dalam sebulan terakhir.

Harga emas spot pagi ini berada di US$ 1.528,61 per ons troi, naik 0,54% dari perdagangan hari sebelumnya. 

Baca Juga: Tarif impor AS-China berlaku, harga minyak turun

"Saat ini, pasar emas fokus pada dampak pertumbuhan global dan apakah bank-bank sentral dunia melonggarkan kebijakan moneter," kata Suki Cooper, analis logam mulai Standard Chartered Bank kepada Reuters.

AS memberlakukan tarif 15% untuk berbagai barang dari China pada hari Minggu (1/9), termasuk alas kaki, jam tangan pintar, dan televisi layar datar. Sementara China memberlakukan bea masuk pada minyak mentah AS.

Berbagai studi menunjukkan bahwa tarif akan membebani rumah tangga AS hingga US$ 1.000 per tahun. Pengenaan tarif impor terbaru ini pun akan memengaruhi sejumlah besar barang konsumen AS.

Baca Juga: Emas menjadi pendorong inflasi bulan Agustus

Sebagai pembalasan, China mulai mengenakan tarif tambahan pada beberapa barang AS di daftar target US$ 75 miliar. China tidak merinci nilai barang yang menghadapi tarif lebih tinggi dari hari Minggu.

"Emas akan terpengaruh jika ada penurunan tensi, karena perang dagang sudah menyebabkan lonjakan harga emas sebelumnya," kata Jeffrey Halley, analis OANDA dalam catatan yang dikutip Reuters

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×