Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Capital Financial Indonesia Tbk (CASA) melemah 6,92% ke harga Rp 484 per saham pada perdagangan Senin (15/2). Sebelumnya saham ini sempat masuk dalam top net buy investor asing, selain itu dalam sepekan saham ini sudah menguat 23,47%.
Analis CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, prospek saham ini ke depannya bakal tergantung dengan kinerja perusahaan dan aksi korporasi. “Kenaikan saham CASA bisa jadi karena mereka ada pertumbuhan perolehan polis yang naik di atas rata-rata asuransi lainnya, atau ada rencana kerjasama dengan pihak lain sehingga dapat menunjang kinerjanya,” kata Reza, Senin (15/2).
Senada dengan Reza, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta bilang bahwa pasar masih cenderung menanti perbaikan kinerja perekonomian dan laporan keuangan CASA. Nafan menambahkan sentimen negatif untuk emiten ini masih dari adanya pandemi Covid-19. Lantaran sahamnya kurang likuid, Nafan belum memberikan rekomendasi untuk saham CASA.
Manajemen CASA pernah menyebutkan ada sejumlah strategi pemasaran perusahaan di tengah pandemi Covid-19, pertama fokus meningkatkan hubungan dengan nasabah dan tetap menjaga kepercayaan nasabah.
Baca Juga: Kurang likuid, begini rekomendasi saham-saham emiten asuransi
Di tahun lalu, CASA juga melakukan kerjasama dengan Bank BRI Agro dalam coverage asuransi jiwa kredit. Selain itu, Capital Financial juga meningkatkan penetrasi distribusi pemasaran dengan menambah partner-partner bisnis baru dengan lembaga keuangan lainnya.
CASA juga menargetkan pendapatan sebesar Rp 13,88 triliun sepanjang tahun lalu. Adapun berdasar laporan keuangan periode Januari-September 2020, CASA memperoleh pendapatan sebesar Rp 7,55 triliun atau menyusut dari periode yang sama tahun 2019 senilai Rp 10 triliun.
Pendapatan dari premi bersih masih menjadi penyumbang terbesar sebesar Rp 5,5 triliun, kemudian pendapatan dari bunga berkontribusi Rp 1,16 triliun, pendapatan dari hasil investasi Rp 655,79 miliar, dan jasa manajer investasi Rp 217,23 miliar.
Baca Juga: Sejumlah bank besar ini mendapat kenaikan kontribusi laba dari anak usaha
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
