kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Naik 1,27% sepekan, IHSG masih paling buruk di Asia Pasifik


Sabtu, 20 Juni 2020 / 07:55 WIB
Naik 1,27% sepekan, IHSG masih paling buruk di Asia Pasifik


Reporter: Kenia Intan, Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski sempat terjerembap pada perdagangan Kamis (18/6) setelah Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat di akhir pekan ini. IHSG menguat 0,35% atau 17,03 poin ke level 4.942,28 pada Jumat (19/6).

Bahkan, IHSG menguat 1,27% dalam sepekan terakhir. Tapi pergerakan IHSG ini sejalan dengan bursa Asia sehingga peringkat IHSG di antara indeks saham Asia tak banyak berubah.

IHSG mencatat kinerja terburuk dari enam bursa ASEAN. IHSG turun 21,55% secara year to date. Ini adalah penurunan paling dalam di Asia Tenggara. Bursa Filipina tercatat turun 19,20%. Sedangkan indeks Straits Times di Singapura melemah 17,87%. Meski juga turun 5% sejak awal tahun, bursa Malaysia mencatat penurunan paling tipis di Asia Tenggara.

Baca Juga: Paling defensif, saham makanan dan minuman ini masih menarik untuk dilirik

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG pun menjadi peringkat ke-13 dari 13 bursa saham Asia Pasifik. Di kawasan Ini, indeks Kospi di Korea Selatan menjadi jawara dengan penurunan hanya 2,56% sejak awal tahun. Indeks Shanghai menyusul dengan penurunan 2,70% dan indeks Taiex di Taiwan di peringkat ketiga dengan penurunan 3,73%.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji menjelaskan, kenaikan IHSG di akhir pekan ini didorong sentimen dari domestik seperti Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan. Asal tahu saja BI memangkas suku bunga acuan hingga 25 bps menjadi 4,25% kemarin Kamis (18/6).

"Di sisi lain market juga mengapresiasi kinerja neraca perdagangan per Mei yang di luar ekspektasi, mengalami surplus signifkan sebesar US$ 2,09 miliar," kata Nafan kepada Kontan.co.id, Jumat (19/6).

Baca Juga: Cermati saham-saham berikut ini setelah penurunan suku bunga acuan

Selain itu, penguatan IHSG selama sepekan juga didorong oleh apresiasi pasar terhadap kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam membuka mal di ibu kota. Adapun dari sentimen global, penguatan turut ditopang oleh harga komoditas dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×