kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Naik 0,27% Jelang Penutupan, Berikut Prediksi IHSG Untuk Kamis (1/9)


Rabu, 31 Agustus 2022 / 20:59 WIB
Naik 0,27% Jelang Penutupan, Berikut Prediksi IHSG Untuk Kamis (1/9)
ILUSTRASI. IHSG naik 0,27% ke level 7.178,59 pada perdagangan Rabu (31/8).


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,27% ke level 7.178,59 pada perdagangan Rabu (31/8) dengan penguatan yang terjadi menjelang penutupan. Di awal perdagangan, IHSG bergerak di zona merah dan sempat menyentuh level terendah di 7.073,22.

Berdasarkan data RTI, investor asing mencatatkan aksi beli dengan nilai bersih Rp 670,85 miliar di pasar reguler. Akan tetapi, terjadi aksi jual dengan nilai bersih Rp 713,22 di pasar negosiasi sehingga tercatat net sell Rp 42,37 miliar di seluruh pasar.

Analis Phillip Sekuritas Helen mengatakan, penguatan IHSG pada Rabu (31/8) didorong sejumlah sentimen. Mulai dari rilis kinerja keuangan emiten, pergerakan harga komoditas, dan rilis data PMI China yang berada di level 49,4 pada Agustus 2022.

Baca Juga: IHSG Menguat ke 7.178 Hari Ini, Investor Asing Mengoleksi Saham BBCA, BBNI, BMRI

Untuk perdagangan Kamis (1/9), Helen memprediksi IHSG akan melanjutkan kenaikannya. Support IHSG diperkirakan berada di level 7.032 dengan resistance di level 7.265.

"Pelaku pasar pada esok hari menantikan rilis data inflasi Indonesia periode Agustus 2022," kata Helen saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (31/8).

Di sisi lain, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan  memprediksi, IHSG akan kembali melemah pada Rabu (24/8). Support 1 diperkirakan berada di 7.108, support 2 di 7.038, resistance 1 di 7.213, dan resistance 2 di 7.248.

Baca Juga: Bursa Asia Bergerak Beragam, Dipicu Data Tenaga Kerja AS

Menurut Dennies, investor masih mencermati dampak kebijakan pemerintah yang berencana mengalihkan subsidi bahan bakar minyak (BBM) menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT).

"Sementara dari global masih ada sentimen negatif dari kebijakan The Fed yang akan agresif menaikkan suku bunga ke depannya," ucap Dennies. Investor juga akan mencermati rilis data manufaktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×