kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

MYRX tambah modal Rp 1 triliun


Jumat, 09 Oktober 2015 / 07:28 WIB
MYRX tambah modal Rp 1 triliun


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Hanson International Tbk mencari tambahan modal untuk menggarap proyek properti. Emiten berkode MYRX itu akan menambah modal dengan penerbitan saham tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (non-HMETD) maksimal 10% modal disetor atau 1,53 miliar saham.

Harga non-HMETD itu dipatok Rp 700 per saham. Dengan begitu, MYRX berpotensi menggalang modal tambahan Rp 1,07 triliun. Penerbitan saham baru ini bisa berlangsung dalam dua tahun ke depan. Nantinya, saham baru MYRX bakal diambil satu atau beberapa investor strategis. "Investor yang akan menyerap saham tersebut baru akan diumumkan setelah rapat umum pemegang saham," ujar Benny Tjokrosaputro, Presiden Direktur MYRX kepada KONTAN, Kamis (8/10).

MYRX akan meminta restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 16 November. Benny berharap, jumlah saham beredar akan bertambah dan akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham MYRX.

Nantinya, Hanson International akan menggunakan dana dari penerbitan saham baru ini untuk setoran modal ke anak usaha MYRX, PT Mandiri Mega Jaya. Mandiri Mega Jaya akan menggunakan suntikan dana sebagai belanja modal, tepatnya untuk pembangunan kawasan industri, pemukiman penduduk, dan kerjasama bidang properti. "Ini untuk tambahan modal dan ekspansi, sehingga bisa meningkatkan pendapatan," imbuh Benny.

Jika transaksi terserap maksimal, jumlah kas dan setara kas MYRX bakal meningkat 436% menjadi Rp 1,31 triliun. Total aset akan naik 18% menjadi Rp 6,9 triliun. Lalu ekuitasnya akan naik 22% menjadi Rp 5,9 triliun. Pasca aksi korporasi itu, saham publik MYRX akan terdilusi.

Kepemilikan publik di bawah 5% untuk saham seri A akan turun dari 4,57% menjadi 4,15%. Saham publik seri B juga akan turun dari 5,29% menjadi 4,81%. Kepemilikan publik untuk saham seri C akan terdilusi dari 61,03% menjadi 55,49%.

Belum lama ini, MYRX menuntaskan penjualan produk properti di Maja dan Serpong. Target pra penjualan sekitar Rp 1,5 triliun sudah terlampaui. Perseroan berencana meluncurkan 600 unit ruko di Maja, Tangerang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×