Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,53% ke posisi 7.017,77 pada Jumat (21/10). Pergerakan IHSG, Senin (24/10), masih akan didorong dari rilis laporan kinerja kuartal ketiga.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksikan IHSG pada awal pekan rawan mengalami koreksi ke rentang 6.950–7.000. IHSG akan uji support di level 6.900 dan resistance 7.080.
“Dengan perkiraan adanya pullback atau profit taking terlebih dahulu pada pergerakan IHSG, dapat mencermati sektor infrastruktur dan kesehatan,” jelas Herditya kepada Kontan.
Sementara, Analis Binaartha Sekuritas memperkirakan IHSG akan menghadapi resistance di level 7.062 dengan support 6.930. Adapun IHSG masih akan mendapatkan dorongan dari rilis laporan keuangan kuartal ketiga.
Baca Juga: IHSG Naik 2,98% dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Bertambah Rp 305,26 Triliun
Adapun beberapa emiten yang sudah merilis laporan keuangan kuartal ketiga masih menunjukkan adanya pertumbuhan kinerja.
Misalnya, PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang berhasil laba bersih sebesar Rp 41 miliar per September 2022. Nilai ini berbalik dengan kondisi September 2021 yang masih mengalami rugi bersih Rp 32,6 miliar.
“Pergerakan IHSG masih akan dimeriahkan dengan rilis laporan keuangan kuartal ketiga, sehingga potensi penguatan masih dapat berlanjut,” kata dia.
Secara teknikal, Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher menjabarkan candlestick membentuk higher high dan higher low mengindikasikan potensi penguatan.
“Namun pergerakan akan cenderung terbatas setelah menguat sepekan terakhir dan akan ada potensi koreksi. Pergerakan masih akan didorong musim rilis kinerja emiten kuartal III-2022,” paparnya.
Baca Juga: IHSG Menguat 2,98% Dalam Sepekan, Berikut Sentimen Pendorongnya
Dia memproyeksikan IHSG akan uji support di level 6.975 dan 6.933 dengan resistance 7.058 dan 7.099. Dia merekomendasikan hold pada TLKM dan AKRA.
Dennies juga menyarankan sell pada SMSS, add pada ERAA. Kemudian, speculative buy pada TBIG dan HMSP. Sementara Ivan menyebut investor dapat mencermati PNIN, ACES, BFIN dan DEWA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News