Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,52% ke level 7.017,77 pada akhir perdagangan Jumat (21/10). Dalam sepekan terakhir IHSG menguat 2,98%.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menjelaskan dalam sepekan IHSG menguat memasuki masa rilis laporan kuartal ketiga. Dari beberapa emiten yang sudah keluar, masih menunjukkan adanya pertumbuhan.
Yang teranyar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) berhasil mengantongi laba sebesar Rp 29 triliun sampai dengan September 2022. Capaian tersebut tumbuh 24,8% dari periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Ditutup Menguat pada Jumat (21/10), IHSG Naik 2,98% ke 7.017 Dalam Sepekan
"Dalam hal ini sentimen dalam negeri masih lebih dominan dan terbukti ketika pasar asia di Kamis (20/10), kemarin rata-rata mengalami tekanan, tapi IHSG mampu menguat," jelas Ivan kepada Kontan.co.id, Jumat (21/10).
Dari luar negeri, lanjut Ivan, pergerakan IHSG dipengaruhi oleh kenaikan imbal hasil obligasi tenor pendek di Amerika Serikat maupun Eropa. Hal ini menggambarkan situasi ketidakpastian di tengah upaya menjinakkan inflasi dengan kenaikan suku bunga.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mencermati pergerakan IHSG dalam sepekan cenderung bergerak menguat meskipun bursa global cenderung bergerak terkoreksi akibat adanya ancaman resesi dan sinyal hawkish dari The Fed.
"Dari dalam negeri adanya pelemahan nilai tukar rupiah dan kenaikan suku bunga 7DRRR oleh Bank Indonesia sebesar 50 basis poin ke level 4,75%," ucap dia.
Baca Juga: Saham BMRI Mencapai Rekor Tertinggi Rp 10.350 Kapitalisasi Tembus Rp 462 triliun
Sementara itu, Analis Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menyebut pergerakan IHSG dalam sepekan terakhir diwarnai oleh apresiasi pasar atas kebijakan BI dalam menaikkan suku bunga 7DRRR.
Selain itu, pelaku pasar juga berekspektasi bahwa kinerja emiten-emiten di kuartal ketiga 2022 akan mengalami peningkatan yang lebih progresif. Pelaku pasar juga mencermati kenaikan yield obligasi AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News