Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi tadi sempat bergerak di zona hijau. Namun, hingga sesi pertama hari ini, Senin (3/11), indeks justru rehat di zona merah. Indeks ditutup sementara turun 0,24% atau 12,29 poin ke level 5.077,26 pada pukul 12:00 WIB.
Analis First Asia Capital David Sutyanto menilai, untuk sementara ini perhatian pasar tidak lagi terfokus pada sentimen The Fed, dan rilis kinerja keuangan emiten. "Pasar cenderung berhati-hati karena saat ini rilis makro ekonomi bulanan mulai dirilis," imbuhnya.
Sehingga, meski ada penguatan pada IHSG, namun sifatnya terbatas, dan hal ini telah terlihat ketika indeks pagi tadi sempat menguat sebentar, tapi kemudian berbalik arah. Menurut David, support terdekat IHSG saat ini ada di kisaran 5.050 hingga 5.025. Sementara, resistance -nya ada di 5.110-5.125.
Sebagai catatan, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi pada Oktober 2014 sebesar 0,47%. Dengan tingkat inflasi tersbut, maka tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Oktober) 2014 sebesar 4,19% dan tingkat inflasi tahun ke tahun atau Oktober 2014 terhadap Oktober 2013 sebesar 4,83%. Smentara, inflasi inti pada Oktober 2014 mengalami kenaikan sebesar 0,27% dengan inflasi inti tahun kalender 3,46%, dan dari tahun ke tahun sebesar 4,02%.
Analis Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada sependapat. Penguatan IHSG sifatnya terbatas. Sebab, pelaku pasar lebih berhati-hati seiring dengan musim sentimen data makro. Namun, bukan data makro dalam negeri saja yang menjadi fokus perhatian pasar.
Masih ada sejumlah data penting baik dari dalam negeri maupun luar negeri, khususnya data-data makro dari negara-negara penggerak bursa global. "Sehingga IHSG mencoba terus bergerak naik terbatas seiring dengan masih terus adanya aksi profit taking," pungkas Reza.
Menurut dia, rentang support IHSG saat ini ada di kisaran 4.990-5.020. Adapun target resistance terdekat ada di 5.115-5.130.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News