Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Pemilik gerai PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) merevisi target pembukaan gerainya yang semula 20 gerai menjadi 10 gerai sepanjang tahun ini. Tentunya, hal ini berpotensi menjadi sedikit gangguan bagi kinerja perusahaan.
Salah satu hal yang bisa dilihat dari potensi gangguan tersebut adalah margin laba kotor atau gross profit margin perusahaan. Sebab, sedikitnya gerai dapat menurunkan penjualan dan secara otomatis membuat laba kotor yang diperoleh menjadi lebih sedikit.
"Tapi, tahun ini kami akan tetap mempertahankan gros profit margin per toko antara 18% hingga 20%," tandas Danny Konjongian, Direktur Komunikasi MPPA.
Caranya, tentu dengan sejumlah promo yang dilakukan. Salah satunya adalah memperluas jangkauan sistem Hicard. Hircard merupakan semacam kartu keanggotaan Hypermart diantara kalangan konsumen.
Bagi yang memiliki kartu ini dapat memperoleh sejumlah diskon, bahkan ada yang bisa mendapat poin belanja gratis. Namun, untuk sementara ini layanan tersebut baru dapat digunakan untuk beberapa produk tertentu dan di beberapa gerai milik MPPA di wilayah tertentu. Nah, kedepannya manajemen akan memperluas baik dari segi pengguna Hicard maupun produk dan wilayah yang bisa menggunakan Hicard.
Perlu diketahui, revisi target pembukaan gerai dilakukan lantaran MPPA ingin merubah konsep gerai Hypermart yang sebelumnya merupakan generasi keenam (G6) menjadi G7. Danny bilang, ada sejumlah konsep yang benar-benar fresh di G7.
Hypermart G7 akan resmi dibuka antara akhir tahun ini atau awal tahun 2015. Nah, mulai tahun depan dan seterus, MPPA akan membuka Hypermart dengan konsep G7 ini. Mulai saat itu, manajemen optimistis dapat memperoleh gross profit margin yang lebih besar, diatas 20%.
"Bisa diatas 20% danĀ gross profit margin itu sangat penting. Beda 1% saja artinya puluhan miliar," pungkas Danny.
Tambahan saja, penjualan MPPA per semester I 2014 tercatat Rp 6,43 triliun, naik 18% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 5,45 miliar. Sementara, laba kotornya naik 27% menjadi Rp 1,08 triliun dari sebelumnya Rp 852,39 miliar.
Jadi, secara keseluruhan margin laba kotornya tercatat sebesar 17% pada semester I 2014 dan sebesar 16%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News