kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Morgan Stanley menilai pasar saham Indonesia overweight, berikut rekomendasinya


Jumat, 02 November 2018 / 13:52 WIB
Morgan Stanley menilai pasar saham Indonesia overweight, berikut rekomendasinya
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Grace Olivia | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gejolak pasar global turut berimbas pada indeks saham Indonesia sepanjang tahun ini. Sejak Juni 2017, Morgan Stanley mencatat pasar saham domestik mengalami outflow yang cukup deras hingga mencapai US$ 7,7 miliar hingga saat ini. Namun, tahun depan investment banking ini menaruh pandangan overweight pada pasar saham Indonesia dibandingkan dengan negara emerging market lain.

Morgan Stanley memantau arus keluar modal asing dari pasar saham Indonesia terjadi lebih cepat 11 bulan dari penurunan serentak pasar saham negara-negara berkembang. Sejak pertengahan 2017, kepemilikan asing pada free-float indeks MSCI Indonesia turun dari 75% menjadi 72,5% atau setara US$ 65 miliar.

Kendati begitu, Morgan Stanley memandang positif langkah-langkah kebijakan pemerintah, baik secara moneter maupun fiskal. Dalam risetnya, Kamis (1/11), analis Morgan Stanley Asia Sean Gardiner menyebut, pertumbuhan positif juga tampak pada barang konsumsi dan pinjaman di tengah dinamika ekonomi global sepanjang tahun ini.

Pasar otomotif misalnya, mencatat kenaikan penjualan kendaraan roda dua maupun roda empat masing-masing sebesar 10% dan 6% sepanjang tahun ini (ytd). Sementara, pertumbuhan kredit mencapai 12% hingga Agustus 2018, diiringi pertumbahan pinjaman investasi mencapai 9%. Konsumsi juga mengalami momentum positif, bahkan pasca Ramadan di bulan Juli 2018.

Morgan Stanley menilai, pasar saham Indonesia saat ini dipandang overweight oleh para investor emerging market. Dalam indeks MSCI, saham sektor perbankan dan telekomunikasi menjadi yang paling diminati, sedangkan saham sektor material dan bahan baku tergolong underweight hingga tahun depan.

Saham perbankan dinilai bakal terdongkrak oleh pertumbuhan kredit yang positif. Sementara saham telekomunikasi bangkit seiring berakhirnya perang tarif dan penggunaan data mobile yang makin tinggi.

Adapun, saham-saham large caps yang diprediksi mengalami rebound hingga periode 2019 antara lain, ASII, BBCA, BMRI dan TLKM. Untuk saham middle caps, analis Morgan Stanley merekomendasikan saham EXCL, MAPI, PGAS, dan PWON.

Akhir tahun, Morgan Stanley memprediksi indeks MSCI Indonesia akan mengalami upside setidaknya 7% dari posisi saat ini ke level 6.906. Sementara, tahun depan, indeks MSCI Indonesia berpotensi tumbuh 11% dengan potensi pertumbuhan laba saham mencapai 14%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×