Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) optimistis dalam memandang prospek bisnis telekomunikasi ke depan.
Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia Tbk Galumbang Menak mengungkapkan, prospek bisnis telekomunikasi sangat menarik mengingat industri telekomunikasi merupakan tulang punggung dari ekonomi digital.
Pada tahun ini, MORA berharap dapat melanjutkan pertumbuhan kinerjanya.
"Dalam tiga tahun ini kami bertumbuh dua digit, di atas pertumbuhan industri yang tumbuh single digit. Harapan kami, dengan aksi korporasi ini (IPO), dapat membuat pertumbuhan tersebut terus berlanjut ke depannya," papar Galumbang pada paparan publik, Selasa (12/7).
Baca Juga: Di balik Para Pemilik Moratelindo (MORA), Ada Sinarmas dan Pengendali IBST Farida Bau
Seperti diketahui, Mora Telematika melakukan penawaran umum perdana saham sebanyak-banyaknya 2,61 miliar saham atau 11% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Adapun kisaran harga penawaran antara Rp 368 sampai dengan Rp 396 setiap saham.
Dengan demikian MORA berpotensi mendapat dana segar dari IPO sebanyaknya-banyaknya Rp 1,03 triliun.
Mora Telematika bakal fokus dalam hal perluasan coverage, akses fiber to the home dan building, ketiga ducting, serta memperbesar kapasitas dari data center MORA.
Ia bilang, sekarang ini MORA memiliki enam data center yang mana kapasitasnya sudah mencapai 70%.
"Kami akan segera upgrade atau memperbesar kapasitasnya," imbuh Galumbang.
Galumbang menambahkan, klien besar untuk sektor telekomunikasi saat ini meliputi Telkomsel, XL, Indosat, hingga Smartfren.
"Semua itu merupakan pelanggan kami, untuk enterprise sekarang ini kami memiliki pelanggan corporate sekitar 6.000-an, dan ritel sekitar 120.000," ujarnya.
Pada tahun 2021, MORA berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 4,18 triliun naik 11% dibandingkan kinerja yang dicapai pada tahun 2020 sebesar Rp 3,76 triliun.
Pada tahun 2021, perseroan ini juga membukukan EBITDA sebesar Rp 2,08 triliun yang meningkat sekitar 8% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp1.93 triliun.
Baca Juga: Menengok Kinerja Keuangan dan Valuasi Harga Saham IPO Moratelindo (MORA)
Sejalan dengan itu, MORA membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 671 miliar sedangkan tahun 2020 sebesar Rp 679 miliar.
Adapun sampai Maret 2022, MORA mencatat pendapatan usaha sebesar Rp 1,02 triliun, atau tumbuh sekitar 5% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp 981 miliar. Sedangkan Per Maret 2022, EBITDA tercatat sebesar Rp 570 miliar naik lebih dari 9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp522 miliar.
Pada Periode Maret 2022, laba tahun berjalan tercatat sebesar Rp183 miliar, naik sekitar 0,9% pada periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp182 miliar.
Pada periode Maret 2022, total aset perusahaan sebesar Rp 14,41 triliun. Pada periode yang sama, total liabilitas tercatat sebesar Rp 9,67 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News