Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat Moody's Investors Service menegaskan rating Baa2 kepada PT United Tractors Tbk (UNTR). Anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini juga dinilai Moodys memiliki prospek yang tetap stabil.
Stephanie Cheong, Asisten Wakil Presiden dan Analis Moody's mengatakan, penegasan rating tersebut mencerminkan kinerja operasional UNTR yang soild di tengah kondisi industri yang mendukung. Ada pula peningkatan metrik kredit yang didorong oleh pertumbuhan pendapatan yang dikombinasikan dengan pengurangan utang.
"Kami berekspektasi United Tractors akan terus menghasilkan pendapatan dan arus kas yang solid selama dua tahun ke depan, bahkan ketika harga batubara termal menjadi moderat dari level spot yang tinggi saat ini," kata Cheong, yang juga merupakan analis utama Moody untuk UNTR, Rabu (29/6).
Rating Baa2 yang disematkan kepada United Tractors mencerminkan neraca UNTR yang kuat. UNTR juga memiliki posisi pasar yang kuat untuk bisnis jasa pertambangan dan alat berat di Indonesia. Ditambah, UNTR memiliki profil likuiditas yang sangat baik.
Baca Juga: United Tractors (UNTR) Diuntungkan Pelemahan Rupiah, Simak Rekomendasi Sahamnya
Peringkat tersebut juga mencerminkan komitmen jangka panjang UNTR terhadap kebijakan keuangan yang konservatif dan transparan, serta ketergantungan pada utang luar negeri yang minimal.
Di sisi lain, peringkat tersebut mencerminkan ekspektasi Moody's kepada UNTR untuk mengejar inisiatif diversifikasi bisnis dari bisnis batubara termal. Cheong meyakini, kemungkinan UNTR akan mempertahankan disiplin keuangan, likuiditas yang kuat, dan neraca yang konservatif sembari terus berinvestasi untuk pertumbuhan dan diversifikasi usaha.
Cheong menyebut, UNTR diuntungkan dari pemulihan dan kenaikan harga batubara termal selama setahun terakhir. Sebab, sekitar 80% pendapatan UNTR terkait dengan sektor batubara termal, baik secara langsung melalui jasa kontraktor penambangan dan segmen penambangan batubara, atau secara tidak langsung melalui mesin konstruksi.
Industri pertambangan merupakan kontributor utama penjualan mesin konstruksi milik UNTR.
Di sisi lain, Moody's meyakini harga batubara termal akan turun dari level tertinggi saat ini menuju US$ 150 per metrik ton (MT) untuk sisa tahun 2022. Selanjutnya, harga komoditas energi ini akan menurun ke kisaran US$ 60- US$ 90 per metrik ton dalam jangka menengah.
Penurunan ini dikarenakan peningkatan produksi oleh eksportir utama di luar Rusia. Namun demikian, Moody’s memperkirakan rasio leverage UNTR, yang diukur dengan debt-to-EBITDA, akan tetap rendah. Proyeksi Moody’s , debt-to-EBITDA UNTR akan berada pada level 0,2 kali sampai 0,3 kali selama dua tahun ke depan, bahkan ketika pendapatan UNTR moderat.
Namun, Moody's dapat menurunkan rating saat ini jika UNTR mengambil kebijakan keuangan yang lebih agresif. Misalnya, akuisisi atau investasi yang dibiayai utang.
Moody's juga dapat menurunkan peringkat UNTR jika margin EBITA turun di bawah 15%. Terakhir, Moody's juga dapat menurunkan peringkat jika ada tanda-tanda bahwa ASII tidak lagi mampu mendukung UNTR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News