kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45998,34   4,74   0.48%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Moody's sebut efek akuisisi menara Indosat (ISAT) untungkan semua pihak


Kamis, 17 Oktober 2019 / 22:51 WIB
Moody's sebut efek akuisisi menara Indosat (ISAT) untungkan semua pihak
ILUSTRASI. Seorang teknisi melakukan perawatan Base Transceiver Station (BTS) Indosat di Jakarta, Selasa (30/12). Operator telekomunikasi Indosat meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringannya, sebagai antisipasi lonjakan trafik selama libur Natal 2014 dan Tahun Ba


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kesuksesan PT Indosat Tbk (ISAT) menjual 3.100 menara telekomunikasi di Indonesia akan berdampak positif bagi perusahaan ini dan perusahaan pengakuisisi.

Pembeli menara, anggota indeks Kompas100 ini, ada dua pihak, yaitu PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), anak usaha dari PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR). 

Baca Juga: Berikut sektor saham yang bakal diuntungkan di masa Kabinet Kerja jilid II

Moody's menyebut, transaksi tersebut akan positif bagi tiga perusahaan tadi. Bagi Indosat, likuiditas akan bertambah dari penjualan aset menara sebagai bisnis non inti. ISAT mendapat tambahan dana Rp 6,4 triliun, setara US$ 452 juta. Dana tersebut bisa meningkatkan kas Indosat. 

Selain itu, dana tersebut juga dapat membantu memenuhi belanja modal perusahaan ini yang cukup agresif selama 12 bulan ke depan.

"Penjualan tersebut mencerminkan komitmen Indosat untuk mengelola tingkat utang melalui penjualan aset non inti," kata Analis Grup Keuangan Moody's Stephanie Cheong dan tim dalam riset yang dirilis Kamis (17/10). 

Sementara itu, akuisisi menara Indosat akan memperkuat posisi Protelindo di pasar menara. "Sementara, profil keuangan akan tetap sesuai dengan harapan kami," kata Cheong.

Mitratel juga akan mengalami peningkatan aset menara menjadi 15.800 setelah transaksi ini. Meski sebagian besar transaksi didanai oleh utang, leverage untuk induk Telkom tetap sesuai dengan harapan. 

Baca Juga: Mitratel beli menara Indosat, Telkom Group diprediksi untung

Dalam transaksi yang dilaksanakan pada 15 Oktober, Mitratel membeli 2.100 menara seharga Rp 4,4 triliun. Sedangkan Protelindo membeli menara 1.000 menara seharga Rp 1,95 triliun.

Moody's mencatat, rasio sewa menara 1,9 kali, jauh lebih tinggi dari rasio sewa perusahaan menara independen terkemuka di Indonesia, yakni 1,6 kali-1,7 kali. Transaksi ini diperkirakan selesai pada akhir 2019. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×