kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Moody's meninjau peringkat utang Tunas Baru Lampung (TBLA) untuk downgrade


Rabu, 10 November 2021 / 12:00 WIB
Moody's meninjau peringkat utang Tunas Baru Lampung (TBLA) untuk downgrade
ILUSTRASI. Penurunan peringkat bisa terjadi jika TBLA gagal refinancing obligasi yang jatuh tempo pada kuartal pertama 2023.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Moody's Investors Service tengah meninjau peringkat B1 corporate family rating (CFR) PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) untuk downgrade. Begitu juga dengan peringkat B1 untuk surat utang senior tanpa jaminan yang diterbitkan anak usahanya, yakni TBLA International Pte. Ltd.

Vice President and Senior Analyst Moody's Maisam Hasnain mengatakan, penurunan peringkat mungkin dilakukan jika TBLA gagal membiayai kembali (refinance) obligasi besar yang jatuh tempo pada kuartal pertama 2023, setidaknya 12 bulan sebelum jatuh tempo yang dijadwalkan. Surat utang yang dimaksud adalah obligasi US$ 168 juta yang jatuh tempo Januari 2023 dan dan obligasi Rp 1,3 triliun yang jatuh tempo Maret 2023.

Moody's berharap, TBLA dapat meningkatkan pinjaman bank domestik baru pada Desember 2021 untuk refinancing obligasi tersebut. "Akan tetapi, jika ada penundaan, perusahaan memiliki opsi pendanaan alternatif yang terbatas untuk mengatasi jatuh tempo yang menjulang," kata Hasnain dalam laporannya, Selasa (9/11).

Baca Juga: Tunas Baru Lampung (TBLA) Lagi-lagi Beli Kembali Obligasi Global Sebesar US$ 30 Juta

Oleh sebab itu, menurut dia, tinjauan peringkat akan fokus pada kemampuan TBLA dalam meringankan risiko refinancing jangka pendek dengan pinjaman bank baru. Tinjauan juga akan fokus pada tindakan pencegahan apa pun termasuk rencana pendanaan cadangan jika pinjaman baru tidak bisa diperoleh pada Desember 2021.

Moody's menilai, likuiditas Tunas Baru Lampung tergolong lemah karena kebutuhan dana jauh melebihi sumber dana dalam 18 bulan mendatang. Meskipun likuiditas nantinya bakal tertolong oleh adanya pinjaman bank baru, volatilitas tahunan dalam menghasilkan arus kas akan membutuhkan fasilitas modal kerja jangka pendek dari bank untuk mengatasi mismatch sementara.

Baca Juga: Harga CPO rekor terus, simak rekomendasi saham emiten CPO

Per Juni 2021, kas TBLA setara 18% dari total utang jangka pendek (tidak termasuk bagian lancar dari utang jangka panjangnya), turun dibanding kas per Desember 2019 yang masih setara 91%. "Tingkat utang jangka pendek yang tinggi terus-menerus meningkatkan kerentanan perusahaan terhadap risiko likuiditas jika terjadi tekanan pasar atau kemunduran operasional," kata Hasnain.

Oleh karena itu, Moody's berharap, laba bersih dan arus kas TBLA dapat meningkat dalam 12 bulan ke depan, didorong oleh permintaan yang kuat pada minyak sawit dan gula, serta harga jual yang tinggi. Permintaan domestik jangka panjang dari dua komoditas tersebut akan mendukung pertumbuhan pendapatan TBLA selama dua tahun ke depan.

Baca Juga: Kinerja moncer, laba bersih Tunas Lampung Baru (TBLA) naik 21,58% di semester I-2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×