Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
TOKYO. Minyak tertekan pasca pekerja minyak di Kuwait berencana mengakhiri aksi mogok yang telah mengganggu produksi minyak negara tersebut dalam kurun tiga hari terakhir ini, Rabu (20/4).
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, yang berakhir hari Rabu, turun 3,3% sebanyak US$ 1.23 menjadi US$ 39.85 per barel di New York Mercantile Exchange dan diperdagangkan di US$ 39.97 pada pukul 15:17 sore waktu Tokyo.
Harga pada hari Selasa naik 3,3 % menjadi US$ 41,08 per barel. Total volume yang diperdagangkan adalah sekitar 1 % di atas rata-rata 100-hari.
Minyak jenis Brent untuk pengiriman Juni turun sebanyak US$ 1.22, atau 2,8 %, ke US$ 42.81 per barel. Kontrak bulan depan pada Selasa naik 2,6 % untuk menetap di US$ 44,03.
Sebelumnya, harga minyak naik 3,3 % pada hari Selasa, kenaikan pertama dalam lima hari, setelah protes dari pekerja mengurangi produksi minyak Kuwait sebanyak 1,7 juta barel per hari. Persediaan AS kemungkinan naik sebesar 3 juta barel pada pekan lalu, menurut survei Bloomberg sebelum laporan dari Energy Information Administration hari Rabu.
Pembicaraan di Doha, pada pekan lalu antara produsen terbesar minyak di dunia terkait pembatasan produksi mengalami kebuntuan setelah Arab Saudi menegaskan pihaknya tidak akan menahan produksi tanpa komitmen dari produsen utama lainnya termasuk Iran, yang telah mengesampingkan pembekuan untuk saat ini.
Pekerja di Kuwait melakukan pemogokan untuk memprotes pemotongan gaji dan tunjangan setelah eksportir minyak mentah Timur Tengah mengurangi subsidi dan bantuan pemerintah di tengah jatuhnya harga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News