Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Modernland Realty Tbk siap melanjutkan proses akusisi lahan pada tahun depan. Sekretaris Perusahaan MDLN, Cuncun Widjaja menuturkan perseroan sudah menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,3 trlliun yang berasal dari kas internal untuk merealisasikan rencana pembelian lahan tersebut.
Perseroan pun sudah mengicar akusisi lahan di dua wilayah yaitu Cikande, Serang dan Jakarta Timur. Lahan di Cikande, Serang akan dikembangkan menjadi kawasan industri. Sementara lahan yang akan diakusisi di wilayah Jakarta Timur akan digunakan untuk pengembangan township bertajuk Garden City.
Saat ini perseroan masih memiliki cadangan lahan di wilayah Cikande seluas 300 hektare yang rencananya baru akan habis hingga 3 tahun ke depan. Sementara itu, pada tahun 2014 saja, perseroaan telah berhasil menjual lahan di Cikande sebanyak 160 hektare. Harga rata-rata harga jual tanah atau average selling price di kawasan Cikande ini mencapai Rp 1,2 juta permeter persegi (m²) hingga Rp 1,3 juta per m².
Sementara itu, untuk proyek township Jakarta Garden City sendiri masih memiliki cadangan lahan seluas 270 hektare. Cuncun bilang, cadangan lahan di proyek Garden City ini masih bisa dikembangkan hingga 12-15 tahun mendatang. Rencananya perseroan akan membangun proyek rumah tapak dan properti komersial di sana. Pada tahun depan, perseroan berencana untuk kembali meluncurkan 4-5 kluster baru yang dananya akan didapat dari pre-sale kluster tersebut.
"Jadi fokus kami tahun depan adalah pembangunan residensial dan industrial,"kata Cuncun pada KONTAN Senin (29/12).
Dengan rencana ekspansi bisnis ini, MDLN pun menargetkan bisa meraup marketing sales sebesar Rp 5,4 triliun. Sementara itu, pada tahun ini perseroan menargetkan bisa meraih marketing sales sebesar Rp 3,8 tirliun. Hingga Oktober 2014 saja, perseroan telah berhasil mengumpulkan marketing sales sebesar Rp 3,4 triliun atau 89,5% dari target akhir tahun 2014.
Perusahaan pun masih berharap bisa mencapai target penjualan tersebut dengan mengandalkan kontribusi dari penjualan residensial dan lahan industri. MDLN sendiri masih berusaha menghabiskan stok kluster perumahan Palm Spring di Jakarta Garden City sebanyak 20 unit yang dibandrol per unitnya di atas Rp 3 miliar.
Kontribusi dari penjualan residensi memang masih mendominasi pendapatan MDLN. Cuncun bilang pada tahun ini kontribusi penjualan residensial terhadap marketing sales mencapai hingga 60%, sedangkan sisanya berasal dari penjualan lahan. "Tahun depan pun masih sama seperti tahun ini, penjualan residensial masih mendominasi," kata Cuncun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News