kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mobilitas Kembali Normal, Kinerja Summarecon Agung (SMRA) Ikut Terkerek


Selasa, 19 Juli 2022 / 18:31 WIB
Mobilitas Kembali Normal, Kinerja Summarecon Agung (SMRA) Ikut Terkerek
ILUSTRASI. Mobilitas yang kembali normal membawa efek positif untuk PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mobilitas yang kembali normal berkat pelonggaran pembatasan sosial membawa efek positif untuk PT Summarecon Agung Tbk (SMRA). Recurring income (pendapatan berulang) perusahaan properti ini diprediksi akan semakin baik pada tahun 2022. 

Analis Sucor Sekuritas Benyamin Mikael mengatakan, recurring income SMRA akan tumbuh seiring dengan berkurangnya diskon yang diberikan kepada para tenant di aset-aset yang SMRA sewakan. Mulai dari mal dan retail, perkantoran, hotel, komersial dan lainnya, hunian, serta lain-lain. 

Dari bisnis penjualan properti, Benyamin juga yakin, SMRA akan mencatatkan kenaikan  marketing sales. 

"Hal ini sejalan dengan adanya proyek baru yang akan SMRA luncurkan pada semester 2 2022, yakni township Summarecon Crown Gading di Bekasi dan Summarecon Bogor," kata Benyamin saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (19/7). 

Baca Juga: Summarecon Agung (SMRA) Akan Membuka Dua Mal di Karawang dan Bandung

Dalam riset tanggal 30 Mei 2022, Analis RHB Sekuritas Andhika Suryadharma mengestimasi, SMRA akan mencapai target marketing sales tahun 2022 yang dibidik sebesar Rp 5 triliun. Pasalnya, dalam empat bulan pertama 2022 saja, SMRA sudah berhasil mengantongi marketing sales Rp 1,7 triliun atau setara 34% dari target total.

Menurut Andhika, perolehan tersebut sebagian besar berasal dari marketing sales properti residensial di Serpong dan Bekasi. Porsinya mencapai 78% dari keseluruhan marketing sales secara year to date (ytd) sampai dengan April 2022. 

Faktor pendukung pertumbuhan lainnya pada tahun 2022 berasal dari aset di Bogor yang proyeknya bakal diluncurkan pada paruh kedua tahun ini. 

"SMRA mengharapkan marketing sales di Bogor menghasilkan Rp 900 miliar atau 19% dari total target," ucap Andhika. 

Recurring income SMRA pada kuartal I-2022 juga memperlihatkan hasil yang solid dengan berkat pertumbuhan pendapatan retail sebesar 53% year on year (yoy). Padahal, menurutnya, kuartal I-2022 biasanya menjadi musim recurring income yang rendah. 

Akan tetapi, pada periode Januari-Maret 2022, pendapatan mal dan retail SMRA hanya turun 3% quarter on quarter (qoq) di tengah penurunan trafik pengunjung mal akibat peningkatan kasus Covid-19 Omicron pada Februari 2022. 

Pasalnya, secara bertahap, SMRA menurunkan diskon penyewaannya menjadi 20% di kuartal I-2022, dari rata-rata diskon lebih dari 35% pada tahun 2021. 

"RHB Sekuritas yakin trafik dan tingkat penyewaannya akan terus meningkat secara yoy pada tahun ini, meskipun tidak ke level yang tercatat pada 2019," tutur Andhika. 

 

Hingga akhir tahun 2022, Andhika memprediksi, total pendapatan SMRA dapat mencapai Rp 5,99 triliun atau tumbuh 7,56% yoy dari tahun 2021 yang sebesar Rp 5,57 triliun. Sejalan dengan itu, recurring net profit SMRA diperkirakan meningkat 50,6% yoy menjadi Rp 478 miliar dari realisasi 2021 yang sebesar Rp 318 miliar.

Oleh sebab itu, Andhika mempertahankan rekomendasi buy untuk SMRA dengan target harga Rp 1.100 per saham. Pada perdagangan Selasa (19/7), harga SMRA naik 5,45% menjadi Rp 580 per saham. 

Tak jauh berbeda, Benyamin juga merekomendasikan buy SMRA dengan target harga Rp 1.200 per saham. Meskipun begitu, ia menyarankan investor untuk cicil beli saja karena masih dibayangi beberapa sentimen negatif meski valuasinya sudah cukup menarik.

"Sentimen negatif yang dimaksud adalah potensi kenaikan suku bunga acuan serta diskon PPN yang akan berakhir di akhir September 2022," ucap Benyamin.

Berdasarkan riset tanggal 17 Mei 2022, Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei juga mempertahankan rekomendasi buy untuk SMRA dengan target harga Rp 1.170 per saham. Rekomendasi beli ini disematkan sejalan dengan kinerja finansial SMRA yang kuat pada kuartal I-2022 secara yoy. 

Baca Juga: SMRA Akan Bayar Dividen Rp 99 Miliar, Per Saham Dapat Berapa? Cek Jadwal Pembayaran

Pendapatan SMRA meningkat 37,3% yoy menjadi Rp 1,47 triliun pada Januari-Maret 2022. Sejalan dengan itu, laba bersih SMRA melesat 367,9% yoy menjadi Rp 175 miliar. 

"Hal ini didukung penjualan properti yang lebih tinggi dan peningkatan pendapatan berulang setelah pelonggaran pembatasan sosial," ucap Jono.

SMRA juga berencana mengoperasikan dua pusat perbelanjaan baru di Karawang dan Bandung pada kuartal IV-2022. Pembukaan mal baru ini diprediksi dapat memperkuat perolehan recurring income perusahaan di masa depan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×