Reporter: Muhammad Julian, Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) melakukan aksi korporasi untuk mengakuisisi 85% saham PT Suma Sarana (SS). Rencana akuisisi tersebut dituangkan dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB).
“Rencana akuisisi telah dituangkan dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) yang kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan pada hari ini,” tulis manajemen IATA dalam keterangan tertulis yang dirilis Senin (18/4).
PT Suma Sarana telah menandatangani Production Sharing Contract (PSC) Blok Semai III di Papua, dan memiliki 100% dari Participating Interest (“PI”) di PSC Blok Semai III. Semai III disebut-sebut terletak pada pusat hidrokarbon produktif, mengingat bahwa kandungan minyak dan gas yang signifikan telah ditemukan di sekitar Lapangan Gas Tangguh, Asap, Merah, Pulau Seram, Andalan (Semai V) serta Abadi dan Lapangan Gas NW Shelf di selatan.
Menurut perkiraan yang disampaikan IATA, Semai III memiliki estimasi 30 triliun cubic feet (TCF) sumber daya gas yang belum teruji. Pada Semai III sendiri terdapat 4 prospek area yang meliputi Cucak Ijo, Murai Batu, Poksai, dan Kaleyo-Opior.
Baca Juga: Puradelta Lestari (DMAS) Raih Marketing Sales Rp 615 Miliar pada Kuartal I
Dalam rencana yang ada, proses akuisisi PT Suma Sarana akan dilakukan dalam 2 tahap. Pertama, Sebanyak 49% saham dibeli langsung oleh anak usaha IATA yang difokuskan pada investasi minyak dan gas, yaitu PT Bhakti Migas Resources (BMR).
Kedua, sebanyak 36% saham diakuisisi oleh BMR dalam bentuk PPJB yang kemudian akan ditingkatkan menjadi Akta Jual Beli - Final (AJB) setelah memperoleh persetujuan Pemerintah untuk perubahan Pemegang Saham Pengendali.
“Setelah Pemerintah menyetujui akuisisi 36%, IATA melalui BMR akan menguasai 85% saham SS (Suma Sarana),” terang manajemen IATA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News