kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

MMLP siapkan dana akuisisi Rp 400 miliar


Sabtu, 13 Juni 2015 / 12:02 WIB
MMLP siapkan dana akuisisi Rp 400 miliar


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Mega Manunggal Properti Tbk (MMLP) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2015 sebesar Rp 400 miliar. Dana ini seluruhnya akan mengalir untuk akuisisi lahan.

Fernandus Chamsi, Direktur Utama MMLP, mengatakan, capex tersebut akan bersumber dari 90% hasil penawaran saham perdana (IPO) atau senilai Rp 900 miliar. “Dana IPO akan kita gunakan secara bertahap. Tapi tahun ini kita anggarkan untuk capex sebesar Rp 400 miliar,” kata Fernandus, Jumat (12/6).

Perusahaan penyedia fasilitas logistik itu akan menggunakan dana tersebut untuk mengakuisisi tanah sekitar 50 hektare hingga 60 hektare (ha) di wilayah Jabodetabek dan Jawa Timur. Dua wilayah tersebut masih menjadi fokus utama ekspansi perseroan.

MMLP tidak membuka kemungkinan mengembangkan infrastruktur baru berupa gudang pada tahun ini. Namun pembangunan gudang membutuhkan waktu sekitar 8 bulan sampai 1,5 tahun, sehingga belum bisa memberikan kontribusi pendapatan tahun ini.

Di awal tahun ini, perseroan baru selesai membangun Pergudangan Selayar seluas 5.000 meter persegi (m2) dan sudah tersewa penuh. Gudang ini telah memberikan kontribusi pendapatan sekitar Rp 1 miliar–Rp 2 miliar. Secara total, MMLP memiliki lahan seluas 333.350 m2.

Selain Pergudangan Selayar, perseroan memiliki tiga proyek properti di lahan tersebut yakni Unilever Mega DC, Li & Fung, Intirub Business Park (IBP) dan Nett leasable Area (NLA) seluas 163.757 m2. Saat ini, MMLP telah memiliki 20 penyewa yang sebagian besar merupakan perusahan konsumer.

Rata-rata biaya sewa gudangnya sekitar Rp 60.000–Rp 110.000 per m2 setiap bulannya. Namun, kemungkinan besar harga sewa akan naik tahun ini tergantung tingkat inflasi. “Naiknya antara 5% sampai 7%,” kata Fernandus.

Kendati tak menyebutkan target, Fernandus optimistis MMLP bisa mencatatkan kinerja yang positif tahun ini. Salah satu produk unggulan, perseroan menawarkan pergudangan modern dengan konsep efisiensi. Selain itu, pendapatan perseroan akan terjaga karena memiliki klien yang stabil. Maklum sekitar 70% penyewa MMLP menggunakan kontrak jangka menengah dan panjang sekitar 5 tahun–10 tahun.

Saat ini, MMLP masih memiliki utang luar negeri senilai Rp 560 miliar. Sekitar 40% dari utang tersebut berdenominasi dollar. Namun, perseroan telah melakukan lindung nilai terhadap utang tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×