Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk alias Mitratel siapkan belanja modal Rp 7 triliun untuk merealisasikan roadmap untuk pertumbuhan organik dan in-organik di 2023.
Direktur Utama Mitratel Theodorus Teddy Ardi Hartoko menjelaskan tahun ini, Mitratel berencana untuk menambah jumlah menara telekomunikasi, membangun fiber optik, serta infrastruktur pendukung lainnya.
“Kami juga telah menyiapkan model bisnis terbaru, yaitu Fiber to the Tower dan Power to the Tower, yang memberikan layanan bernilai tambah kepada operator telekomunikasi,” jelas dia beberapa waktu lalu.
Guna mendukung ekspansi tersebut, emiten berkode saham MTEL ini menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 7 triliun untuk tahun ini.
Baca Juga: Mulia Boga Raya (KEJU) Targetkan Pertumbuhan Kinerja Single Digit pada 2023
Teddy optimistis Mitratel dapat menjaga pangsa pasar di industri menara telekomunikasi. Adapun pada 2022, MTEL telah menguasai pangsa pasar sekitar 40%.
Selain itu, Mitratel juga juga telah bersiap apabila operator telekomunikasi (mobile network operator/MNO) berekspansi untuk memperluas layanan 5G. MTEL memproyeksikan penetrasi 5G pada 2025 sebesar 27,2%.
“Nilai itu lebih tinggi dari potensi penetrasi 5G dibanding 2024 sebesar 13,4%,” tutur Teddy.
Sebagai gambaran, MTEL telah mendapatkan pesanan untuk membangun 25.000 kilometer (km) fiber optik dari MNO. Nilai terus setara dengan 30% dari total fiber roll out MNO di 2022.
Adapun sepanjang 2022, entitas usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) ini telah telah mengakuisisi 6.088 menara dan 6.012 km fiber optik.
Baca Juga: Autopedia (ASLC) Perkirakan Penjualan Mobil Bekas Tumbuh 172% di Kuartal I-2023
Rinciannya sebagian besar MTEL mengakuisisi menara Telkomsel sejumlah 6.000 menara dan 88 menara lainnya dari Citra Gaia sebanyak 39 menara, MSN 38 menara dan lainnya 11 menara.
Adapun aksi akuisisi ini menggunakan dana dari penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) Mitratel pada November 2021. Kala itu, MTEL berhasil meraup dana segar Rp 18,46 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News