Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten menara PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) mencatat hingga semester I 2023 telah memiliki jumlah menara mencapai 36.719 menara.
Hendra Purnama Direktur Investasi MTEL mengatakan nilai tersebut meningkat sekitar 27,6% selama setahun terakhir. Sementara itu, untuk target penambahan tenant untuk 2023 adalah sebanyak 4.000 tenant.
"Mitratel juga berhasil masuk kedalam bisnis fiber dan melakukan penggelaran fiber optic secara agresif dalam kurun waktu 1 tahun dengan memiliki asset fiber sepanjang 27.000 km di Indonesia. Selain itu Mitratel saat ini juga mengembangkan bisnis-bisnis yang mendukung ekosistem menara telekomunikasi seperti system backup power (rectifier & battery), active equipment sharing, dan far-end edge computing," paparnya kepada Kontan, Selasa (26/9).
Hendra melanjutkan, sampai saat ini seluruh rencana masih sesuai dengan penetapan guidance 2023 dan rencana strategis yang dimiliki perusahaan, yaitu akselerasi go-to-market bisnis di ekosistem menara dan konsolidator utama di industri menara telekomunikasi.
Baca Juga: Starlink Masuk ke Indonesia, Begini Respons Dayamitra Telekomunikasi (MTEL)
MTEL mengatakan dengan pencapaian positif yang di peroleh di paruh pertama 2023 ini, MTEL meyakini dapat menuai keberhasilan pada akhir tahun sesuai dengan target.
MTEL membukukan peningkatan pendapatan dan laba bersih sepanjang semester I 2023. Laba bersih MTEL naik menjadi Rp 1,02 triliun sepanjang 6 bulan pertama 2023. Pendapatan MTEL meningkat menjadi Rp 4,12 triliun pada semester I 2023 atau naik 10,82% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dari Rp 3,72 triliun.
Kinerja ini didorong oleh pendapatan sewa menara sebesar Rp 3,82 triliun, pendapatan jasa konstruksi Rp 295,8 miliar, dan pendapatan jasa dan sewa listrik Rp 6,2 miliar. Pihaknya menargetkan capaian laba bersih di angka Rp 2 triliun.
"Tren pada saat ini yaitu coverage operator akan ekspansi keluar Jawa selaras dengan program pemerataan ekonomi untuk seluruh wilayah di Indonesia yang di inisiasi oleh pemerintah. Hal ini menjadi potensi besar bagi Mitratel dengan kepemilikan jumlah tower yang tersebar 58% di luar Jawa yang didukung dengan peningkatan operasional melalui pengembangan digitalisasi," urai Hendra.
Sebagai strategi, pihaknya telah menyiapkan dan menentukan lokasi potensial bagi operator seluler untuk mendapatkan keuntungan di area sekitar melalui pembangunan menara baru atau kolokasi. Untuk melengkapi portfolio tower, lanjut Hendra, Mitratel telah menyediakan penawaran menarik bagi pelanggan yang diyakini dapat memberikan value lebih melalui product bundling Tower baik dengan Fiber maupun Power.
Mengenai capex, sesuai dengan penetapan arah bisnis tahun 2023, nilai capex yang ditargetkan Mitratel adalah sekitar Rp 7 triliun. Sebesar 40% difokuskan untuk aktifitas inorganik dan sisanya akan dialokasikan aktifitas organik.
Mitratel telah merealisasikan capex sebesar 50% pada semester I 2023 untuk organik dan inorganik.
"Tidak hanya berberfokus pada pembangunan dan akuisisi menara telekomunikasi, capex tersebut juga digunakan untuk pembangunan fiber optik sebagai growth engine Mitratel ke depannya. Dapat dilihat saat ini mitratel telah memiliki jumlah menara telekomunikasi sebanyak 36.719 atau tumbuh 27,6 % YoY dan kabel fiber sepanjang 27.269 km," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News