Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dayamitra Telekomunikasi alias Mitratel (MTEL) revisi ke atas target kinerja untuk tahun ini. Hal tersebut dilakukan karena MTEL cetak kinerja apik di semester I-2022.
Hendra Purnama, Direktur Investasi MTEL menjabarkan kepada Kontan, awalnya perusahaan menargetkan pendapatan naik 10%-11%. Kini, Mitratel mengerek target pertumbuhan pendapatan menjadi 12% hingga akhir 2022.
"Target EBITDA yang sebelumnya ditargetkan tumbuh 13%, direvisi menjadi 15%," jelas Hendra saat dihubungi oleh Kontan, Kamis (11/8).
Sekedar mengiatkan, laba bersih MTEL mencapai Rp 891,54 miliar hingga Juni 2022. Realisasi laba tersebut tumbuh 27,22% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 700,74 miliar.
Kenaikan laba MTEL terjadi seiring pendapatan perusahaan yang melesat 15,52% menjadi Rp 3,72 triliun. Sebagai pembanding, pendapatan MTEL di semester I-2021 sebesar Rp 3,22 triliun.
Beban pokok pendapatan MTEL tercatat naik 17,68% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 1,93 triliun di enam bulan pertama 2022.
Baca Juga: Mitratel (MTEL) Mengerek Alokasi Capex Jadi Rp 14 Triliun
Lebih lanjut, MTEL berencana menambah sekitar 2.500 kolokasi baru dan membangun 1.000 tower baru di luar 6.000 tower Telkomsel yang telah diakuisisi. Sebagai informasi, MTEL menyewakan 6.000 menara senilai Rp 6,54 triliun. Durasi penyewaan sepanjang 10 tahun dan berlaku sejak 29 Juli 2022.
"Hingga akhir tahun 2022, perusahaan berencana menambah 2.500 kolokasi baru dan pembangunan 1.000 tower baru di luar 6000 tower Telkomsel yang telah diakuisisi," jelas Hendra.
Dia melanjutkan, anggaran belanja modal MTEL di tahun ini juga meningkat menjadi Rp 14 triliun dari awalnya senilai Rp 10 triliun. Hal ini disebabkan karena aksi korporasi perusahaan yang mengakuisisi 6.000 tower.
Hingga akhir Juli 2022, perusahaan telah menyerap sekitar Rp 12 triliun dari dana capex. Sementara sisanya, sekitar Rp 2 triliun akan dialokasikan untuk penambahan tower secara organik.
"Capex Rp 12 triliun sudah termasuk mendanai akuisisi 6.000 tower Telkomsel," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News