kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mitrabara harap Idemitsu perkuat pasar perusahaan


Kamis, 10 Juli 2014 / 21:23 WIB
Mitrabara harap Idemitsu perkuat pasar perusahaan
ILUSTRASI. Pemerintah telah menambahkan kuota SBR012 menjadi Rp 25 triliun.


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) baru saja melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Setelah perhelatan tersebut, MBAP pun akan kedatangan pemegang saham baru. Bila tak ada aral melintang, Idemitsu Kosan Co. Ltd merencanakan masuk ke MBAP pada 11 hari setelah pencatatan saham perdana atau listing.

"Kita harap mereka menjalankan opsinya dan bisa segera masuk," ujar Chandra Lautan, Sekretaris Korporasi MBAP, Kamis, (10/7).

Idemitsu sendiri telah menandatangani perjanjian jual beli saham dengan MBAP pada 3 April lalu. Rencananya, perusahaan asal Jepang tersebut akan mengakuisisi saham Mitrabara lewat dua pemegang lama, yaitu 9,88% dari PT Wahana Sentosa Cemerlang (WSC) dan 17,8% dari Athanasius Tossin Suharya (ATS). Sehingga Idemitsu bakal menggenggam 27,68% di Mitrabara.

Dengan masuknya Idemitsu, Direktur Utama MBAP Khoirudin meyakini, posisi MBAP di pasar akan semakin kuat. Pasalnya Idemitsu adalah perusahaan Jepang yang lama bergerak di bisnis batubara. Khoirudin pun mengaku bahwa Idemitsu telah lama menyimpan ketertarikan memegang saham MBAP.

Dia bilang MBAP dan Idemitsu telah menjalin kerja sama selama lebih dari 10 tahun. Apalagi Jepang tercatat sebagai penyerap terbesar batubara MBAP. Selain itu, emiten yang seluruh produksinya untuk ekspor ini juga melakukan penjualan ke Jepang, China, Taiwan, dan Filipina.

Sepanjang semester satu, MBAP sama sekali belum menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 13 juta. Pasalnya, emiten tambang ini masih menunggu proses tender pembangunan pelabuhan. Khoirudin berharap, pembangunan pelabuhan tersebut dapat dimulai di semester kedua ini dan rampung awal semester kedua tahun depan.

Di tengah jatuhnya harga komoditas tambang, Chandra menyebut bahwa pihaknya terus berusaha mengembangkan usaha. Maka dari itu, MBAP pun berusaha mempersiapkan fondasinya dari sekarang jika nanti harga batubara kembali menanjak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×