kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mitra Keluarga (MIKA) akan operasikan dua rumahsakit baru di kuartal I-2019


Jumat, 02 November 2018 / 18:10 WIB
Mitra Keluarga (MIKA) akan operasikan dua rumahsakit baru di kuartal I-2019
ILUSTRASI. Rumah Sakit Mitra Keluarga


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) terus memperluas jangkauan rumahsakit. MIKA akan menambah dua rumahsakit baru yang berlokasi di Bintaro dan Bekasi. 

Dua rumahsakit diproyeksikan mulai beroperasi pada kuartal I tahun depan. “Kemungkinan juga akan ada satu rumahsakit dibangun. Dan ada dua lokasi yang ditinjau, yaitu Surabaya dan Jabodetabek. Tetapi belum ada keputusan yang akan dibangun tahun depan, karena masih menunggu perizinan selesai,” kata Aditya Widjaja, Investor Relations Mitra Keluarga kepada Kontan.co.id, Jumat (2/11).

Aditya menyebut, MIKA tetap melakukan perluasan rumah sakit hingga tahun depan. Dia mengatakan, membangun rumahsakit relatif mudah. “Yang menjadi tantangan adalah mencari dokter yang tepat,” kata dia.

Sehingga, setiap tahunnya, MIKA menargetkan untuk membangun satu sampai dua rumahsakit baru. Belanja modal (capex) yang disiapkan untuk satu brand MIKA sekitar Rp 250 miliar sampai Rp 280 miliar termasuk tanah.

Hingga akhir tahun ini, MIKA sudah menambah rumah sakit baru di Gading Serpong. Rumah sakit yang baru dibuka Juni 2018 ini mulai memberikan kontribusi pada pendapatan MIKA hingga September 2018.

“Rumahsakit baru yaitu Mitra Keluarga Gading Serpong dan kontribusi pendapatan BPJS dari Rumah Kasih Indonesia dan tiga rumahsakit MIKA yang menggunakan layanan BPJS,” ungkap Aditya. Dengan begitu, ia berharap beberapa rumahsakit tersebut pun mampu menambah pundi-pundi pendapatan MIKA hingga akhir tahun 2018. 

Asal tahu saja, pendapatan MIKA hingga sembilan bulan pertama tahun ini tumruh 10,05% menjadi Rp 2,03 triliun. Tapi, laba bersih MIKA justru turun 6,69% menjadi Rp 486,78 miliar.

Aditya menyebut, penurunan laba ini disebabkan oleh aktivitas ekspansi yang cukup banyak tahun ini. Selain itu, pendapatan keuangan MIKA pun menurun menjadi Rp 57,43 miliar dari sebelumnya Rp 107,83 miliar.

Oleh karena itu, MIKA berupaya melakukan efisiensi seperti standarisasi pembelian obat, sentralisasi pemeriksaan laboratorium, peningkatan produktivitas sumber daya manusia. “MIKA targetkan akhir 2018 nanti pendapatan masih akan tumbuh 10%,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×