kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Mitra Investindo (MITI) Menambah Daftar Panjang Emiten yang Masuk ke Bisnis EBT


Senin, 10 Juli 2023 / 15:51 WIB
Mitra Investindo (MITI) Menambah Daftar Panjang Emiten yang Masuk ke Bisnis EBT
ILUSTRASI. Petugas mengecek panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Kodingareng, Kecamatan Sangkarrang, Makassar, Sulawesi Selatan.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Investindo Tbk (MITI) bakal masuk ke bisnis energi baru terbarukan. Emiten yang bergerak di bidang pertambangan granit ini menggandeng Sany South East Asia Ltd, dan Emas Fortuna Ltd (EFL) untuk menjajaki peluang bisnis Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Rencana Kerjasama strategis antara MITI, Sany, dan EFL akan dituangkan dalam suatu perjanjian kemitraan terkait kerjasama dan pengadaan lahan sehubungan dengan pengembangan bisnis PLTS atau solar farm. MITI akan melakukan feasibility study selama 12 bulan ke depan terkait realisasi proyek ini.

MITI menambah daftar panjang emiten, khususnya emiten pertambangan, yang merangsek masuk ke bisnis EBT. Salah satu emiten yang gencar melakukan diversifikasi ke bisnis EBT adalah PT Indika Energy Tbk (INDY). Emiten besutan Arsjad Rasjid ini tercatat memiliki beberapa usaha di bidang non-batubara, mulai dari kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) hingga PLTS.

Baca Juga: Jajaki Peluang Bisnis EBT, Mitra Investindo (MITI) Gandeng Sany South East Asia

Pada Mei 2023, INDY lewat dua anak usahanya yakni PT Solusi Mobilitas Indonesia (SMI) dan PT Indika Energy Infrastructure (IEI) mendirikan perusahaan bernama PT Kalista Nusa Armada yang bergerak di bidang penyewaan dan perdagangan kendaraan listrik.

Secara rinci, Kalista Nusa Armada akan melakukan kegiatan usaha penyewaan kendaraan listrik roda dua, roda empat atau lebih, perdagangan sepeda motor baru, bekas, suku cadang dan aksesorinya, serta pengoperasian instalasi penyediaan tenaga listrik

Di sektor tenaga listrik, INDY melalui anak usaha perseroan yaitu PT Mitra Motor Group (MMG) mendirikan perusahaan patungan bersama Foxteq Singapore Pte Ltd. bernama PT Foxconn Indika Motor (FIM) seiring dengan inisiasi bisnis hijau yang didirikan bersama PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS). INDY membuat usaha patungan bersama dengan Fourth Partner Energy (4PEL) asal India untuk menyediakan platform solusi energi terbarukan satu atap untuk sektor komersial dan industri di Indonesia.

PT United Tractors Tbk (UNTR) juga merambah bisnis pembangkit listrik terbarukan. Melalui PT Energia Prima Nusantara, UNTR resmi menambah kepemilikan saham di PT Arkora Hydro Tbk (ARKO), operator Pembangkit Listrik Mini Hydro (PLTM). Sehingga, total kepemilikan Grup Astra melalui UNTR di ARKO bertambah menjadi sebesar 31,49%.

Baca Juga: Mitra Investindo (MITI) Incar Laba minimal Rp 50 Miliar di Sepanjang 2023

Salah satu megaproyek ARKO adalah pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas 50 megawatt (MW).

Sementara itu, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) merambah bisnis aluminium yang menjadi komponen EBT melalui anak usahanya, yakni PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR). ADMR mengembangkan smelter aluminium melalui PT Adaro Indo Aluminium (AIA). AIA kemudian mendirikan PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) pada 2022 dengan kepemilikan saham 65% untuk menjalankan proyek smelter aluminium di Kaltara. Selain AIA, saham KAI juga digenggam oleh PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) sebanyak 12,5% dan Aumay Mining Pte Ltd sebanyak 22,5%.

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) juga berencana mengembangkan PLTS di bekas tambangnya yang berlokasi di Ombilin, Sumatra Barat dan Tanjung Enim, Sumatra Selatan dengan masing-masing luas 201 hektare dan 224 hektare. Potensi PLTS di kedua bekas tambang tersebut masing-masing  mencapai 200 MW. Sebelumnya, PTBA terlibat dalam pemasangan PLTS 400 kWP di jalan tol Bali-Mandara  bekerjasama dengan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×