Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertengahan tahun ini, pendapatan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) berpotensi melambung. Pasalnya, ada momen Hari Raya Idul Fitri yang kerap mendongkrak penjualan produk fashion. Tak hanya itu, MAPI juga bakal menuai keuntungan dari perhelatan Asian Games 2018, Agustus mendatang.
Di ajang Asian Games 2018 yang akan digelar di Jakarta dan Palembang, MAPI berencana menggenjot penjualan segmen olahraga. MAPI memang memiliki beberapa gerai produk olahraga seperti Sport Station, Planet Sport, dan Golf House. MAPI juga akan menjual merchandise tematik yang berkaitan dengan Asian Games.
Catatan KONTAN, segmen produk olahraga MAPI berada di bawah MAP Active yang memiliki 686 gerai multibrand, sebanyak 226 gerai konsep, dan tiga gerai daring. Tahun ini, MAPI juga fokus mengembangkan gerai khusus (specialty store) untuk produk fashion, olahraga, dan food and beverage (F&B).
Michael Tjahjadi Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia mengatakan, berbagai momentum ini memang bakal berdampak positif untuk kinerja MAPI. Apalagi, MAPI telah membuktikan kalau kinerja keuangan 2017 bisa tetap tumbuh meski didera pelemahan daya beli masyarakat.
Sepanjang tahun lalu, MAPI membukukan pendapatan Rp 16,3 triliun, naik 15% dari pendapatan tahun 2016 sebesar Rp 14,1 triliun. Laba bersih MAPI juga melonjak 60,52% year on year (yoy) menjadi Rp 334,65 miliar.
Michael mengatakan, kinerja MAPI tahun lalu didukung pertumbuhan dari segmen bisnis penjualan ritel, kafe, serta restoran. "Penjualan di department store yang sempat merosot pada 2016 lalu, kini berhasil tumbuh 1,2% yoy," kata Michael dalam riset 11 April 2018.
Penjualan MAPI juga didorong oleh ekspansinya di Vietnam yang telah dilakukan sejak 2016. Michael mencatat, pasar Vietnam menyumbang pendapatan Rp 707 miliar atau setara dengan 4,3% dari total pendapatan MAPI pada 2017. "Angka itu melampaui pendapatan dari bisnis MAPI di Thailand sebesar Rp 322 miliar," kata Michael.
Efek dari efisiensi
Analis Paramita Alfa Sekuritas William Siregar menilai, aksi MAPI menutup gerai Debenhams dan Lotus justru berhasil membuat perusahaan semakin efisien. Pasalnya, selama ini, kinerja dari gerai tersebut tak maksimal
Di saat yang sama, MAPI lincah menambah gerai khusus untuk beberapa merek andalan, seperti Sport Station, Kidz Station, Payless, Zara, Pull & Bear, Stradivarius, dan Starbucks. Strategi MAPI yang fokus di gerai khusus ini berhasil mendulang angka penjualan tinggi.
Menariknya, di saat kinerja keuangan peritel lain terganggu karena menjamurnya situs belanja daring atau e-commerce, kinerja MAPI justru tetap terjaga. Menurut William, MAPI cukup tahan banting terhadap popularitas e-commerce. Ini lantaran segmen pasar MAPI tertuju pada masyarakat ekonomi menengah ke atas. "Target pasar MAPI yang terspesialisasi, membuat konsumen lebih memilih belanja dengan mengunjungi gerai langsung dibandingkan belanja online," ujarnya.
William juga menilai, hajatan Asian Games 2018 berpotensi mendongkrak kinerja MAPI lebih tinggi ketimbang momentum Lebaran. Di sisi lain, kinerja MAPI tahun ini juga akan didukung kenaikan daya beli. Adanya pemilihan kepala daerah (pilkada) juga akan meningkatkan konsumsi masyarakat.
Dengan seluruh ekspansi dan kondisi eksternal yang mendukung MAPI, Michael memproyeksi pendapatan emiten ini masih bisa tumbuh 13,1% menjadi Rp 18,4 triliun hingga akhir tahun nanti. Sementara itu, laba bersihnya diramal mampu mendaki 42,6% menjadi Rp 478 miliar.
Di sisi lain, William menilai MAPI masih harus memperbaiki rasio utang terhadap ekuitas alias debt to equity ratio (DER) yang tinggi. Ia memproyeksikan, pendapatan MAPI akan tumbuh 15% pada tahun ini. Adanya efisiensi beban bunga yang mulai dilakukan MAPI juga berpotensi membuat laba bersihnya tumbuh 48%.
Sementara itu, Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, tahun ini, MAPI akan mendapat tantangan dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Maklum, MAPI banyak melakukan impor barang dagangannya. Meski demikian, ia masih merekomendasi beli saham MAPI dengan target harga Rp 9.000.
William Siregar dan Michael juga masih memberi rekomendasi beli saham MAPI. William Siregar mematok target harga MAPI Rp 9.100 per saham. Sementara itu, Michael memasang target harga Rp 9.450 per saham.
Pada perdagangan saham Senin (16/4), saham MAPI melemah 0,6% menjadi Rp 8.250 per saham. Namun, sepanjang tahun ini, harga saham MAPI sudah meningkat 33,06%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News