Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) telah bersiap melanjutkan ekspansi bisnis tahun ini. Setelah menutup gerai pusat perbelanjaan Debenhams dan Lotus pada akhir tahun lalu, peritel ini berniat lebih fokus ekspansi dengan konsep speciality store atau gerai khusus serta gerai makanan dan minuman.
Fetty Kwartati, Sekretaris Perusahaan MAPI mengungkapkan, tahun ini, pihaknya berencana membuka gerai khusus dengan luas total 60.000 meter persegi yang tersebar di seluruh Indonesia. Konsep gerai khusus ini akan dikembangkan untuk produk fashion dan olahraga. Demi mewujudkannya, MAPI telah menyiapkan belanja modal sebesar Rp 800 miliar.
Dengan kondisi ekonomi yang lebih baik, perusahaan optimistis tahun ini bisa mencatatkan pertumbuhan penjualan mencapai 14% dari tahun 2017. Diproyeksikan lini bisnis toko khusus bisa kembali menyumbang kontribusi pendapatan paling besar seperti tahun-tahun sebelumnya.
Adeline Soelaiman, analis PT Danareksa Sekuritas menilai, rencana tersebut akan membawa dampak positif pada MAPI. Menurutnya, selama ini konsep bisnis pusat perbelanjaan memang cenderung tidak menguntungkan. MAPI banyak kerugian operasi di bisnis tersebut. “Speciality store (gerai khusus masih bisa diandalkan),” ujarnya, Rabu (7/2).
Ia meyakini kontribusi lini tersebut masih akan menjadi yang paling besar pada tahun ini. Dalam perhitungannya, lini gerai khusus bisa berkontribusi 72%, kemudian diikuti bisnis makanan dan minuman pada kisaran 15,3%, pusat perbelanjaan 12% dan sisanya disumbang lini bisnis lainnya seperti gerai buku Kinokuniya.
Kata Adeline, salah satu yang akan berkontribusi cukup baik bagi MAPI pada tahun ini adalah produk di bawah naungan Inditex. Belum lama ini, perusahaan baru membuka empat gerai di luar negeri. Rinciannya, satu gerai Massimo Dutty dan satu toko Pull & Bear di Vietnam. Satu gerai Stradivarius di Hanau dan di Ho Chimen dengan luas sekitar 500-1.000 meter persegi.
Rencananya, tahun ini, jumlahnya akan ditambah menjadi 3-4 gerai di Vietnam dan 6-11 gerai di Indonesia. “Kontribusinya hampir 3% dari total pendapatan MAPI di kuartal IV 2017,” papar Adeline.
Sedangkan untuk bisnis makanan dan minuman ditargetkan akan dibuka 60 gerai baru. Diperkirakan kontribusi pendapatan terbesar masih akan berasal dari gerai Starbuck. Hanya saja, menurutnya, lini bisnis ini patut diwaspadai karena semakin tingginya kompetisi di bisnis kopi.
Tahun ini, MAPI memperkirakan tidak akan membuka atau melakukan perampingan bisnis pusat perbelanjaan. Perusahaan akan tetap mempertahankan 17 gerai SOGO, satu gerai Seibu dan satu gerai Gallery Lafayette. Berkat perampingan yang dilakukan tahun lalu, margin EBITDA diproyeksikan akan tumbuh sekitar 22%.
Meski begitu, hingga saat ini, Adeline masih belum melihat potensi pengembangan bisnis MAPI ke segmen online. Meski pernah menyatakan akan mengembangkan konsep omnichanel, tetapi menurutnya, hingga saat ini masih belum ada konsep jelas yang diungkapkan manajemen MAPI. Ia merekomendasikan beli saham MAPI pada harga Rp 8.100 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News