kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.321.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.675   65,00   0,39%
  • IDX 8.274   121,80   1,49%
  • KOMPAS100 1.150   20,83   1,85%
  • LQ45 828   21,81   2,70%
  • ISSI 292   3,80   1,32%
  • IDX30 433   11,22   2,66%
  • IDXHIDIV20 495   13,50   2,81%
  • IDX80 128   2,92   2,34%
  • IDXV30 137   2,82   2,10%
  • IDXQ30 138   3,59   2,67%

MITI sediakan capex US$ 1,5 juta


Jumat, 03 Mei 2013 / 22:42 WIB
ILUSTRASI. Film In the Shadow of the Moon, salah satu film sci-fi yang tayang di Netflix.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. PT Mitra Investindo Tbk (MITI) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 1,5 juta pada tahun ini. Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan MITI Diah Pertiwi Gandhi menguraikan bahwa dana capex bersumber dari kas internal perseroan.

Lebih lanjut Diah menuturkan, dana capex tersebut akan digunakan untuk pembelian mesin guna menunjang kapasitas produksi batu granit di tahun ini. "Kami sudah punya 3 mesin, dan tahun ini akan kami tambah satu unit mesin lagi guna meningkatkan kapasitas produksi granit kita," kata Diah di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (3/5).

Diah menguraikan, MITI saat ini telah memiliki lahan seluas 67 hektar di Pulau Bintan atau pulau di provinsi Kepulauan Riau. Saat ini, kapasitas produksi batu granit di Pulau Bintan tersebut sebanyak 1,6 juta ton per tahun. Seiring dengan adanya penambahan mesin baru, MITI menargetkan kapasitas produksi akan meningkat menjadi 2 juta ton per tahun

Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu granit ini, memiliki cadangan granit mencapai 9,5 juta ton. Adapun produksi granit yang dihasilkan dari tiga unit mesin, adalah sebanyak 65.000-150.000 ton per bulan dari masing-masing unit mesin yang dimiliki.

Diah menambahkan, selama ini penjualan hasil tambang batu granit yang dihasilkan lebih banyak ke wilayah Bintan, Batam, Sumatera, Jambi, Pekanbaru. Menurutnya, granit yang dihasilkan banyak digunakan untuk pembangunan properti atau infrastruktur lainnya.

Hampir sebanyak 93% penjualan granit MITI adalah untuk kebutuhan domestik. Sisanya 7% di jual ke luar negeri, seperti Jepang dan Singapura. "Banyak perusahaan konstruksi asal Indonesia yang menjadi klien kami, seperti PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk PT (DGIK) dan lain-lain," tutur Diah.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×