kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Mirae Asset Sekuritas: Investor asing berpotensi net buy hingga akhir tahun


Rabu, 13 Januari 2021 / 13:05 WIB
Mirae Asset Sekuritas: Investor asing berpotensi net buy hingga akhir tahun
ILUSTRASI. Karyawan mengamati layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/pras.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak awal Januari 2021, investor asing cenderung mencatatkan net buy atau aksi beli bersih. Mengutip catatan RTI Business, sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan sesi I Rabu (13/1), investor asing membukukan net buy Rp 6,91 triliun secara year to date.

Melihat hal ini, Head of Research Division Mirae Asset Sekuritas Indonesia  Hariyanto Wijaya mengungkapkan, ada peluang  investor asing mencatatkan net buy sepanjang tahun 2021. 

"Foreign inflow akan terus berlanjut di 2021. Saya perkirakan total tahun 2021 ini akan menjadi positif foreign inflow-nya atau akan net buy," jelas Hariyanto dalam Mirae Asset Media Day yang digelar secara virtual, Rabu (13/1). 

Derasnya aliran asing ke Indonesia dipicu oleh presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden yang akan menaikkan pajak secara signifikan di masa pemerintahannya. Sementara itu, investor cenderung mencari return yang tinggi dengan menghindari pajak jumbo. Ini mendorong investor asing masuk ke emerging market. 

Baca Juga: IHSG dibuka menguat pada awal perdagangan Rabu (13/1), asing catat net buy

Di sisi lain, pasar Indonesia dinilai menarik karena sisi return on equity (ROE) dan perkembangannya ke depan lebih baik dibanding emerging market lainnya. 

Sementara, valuasinya juga masih murah. Pasar Indonesia semakin atraktif dengan adanya Omnibus Law Cipta Kerja serta Sovereign Wealth Fund (SWF).

"Investor melihat I Mereka melihat perkembangan yang cukup baik sehingga mereka terorong masuk ke Indonesia sebagai salah satu emerging market," jelasnya lagi. 

Lebih lanjut dijelaskan, aliran masuk asing ini masih dalam bentuk passive manage fund, sehingga kecenderungan dana yang masuk menyasar saham-saham berkapitalisasi besar. 

Jika inflow asing terus berlanjut, saham-saham perbankan akan diuntungkan ke depannya. Sebab, investor asing cenderung masuk ke saham-saham berkapitalisasi besar seperti perbankan. Sehingga ini akan menjadi angin segar bagi BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI.

Selanjutnya: IHSG naik empat hari berturut-turut, net buy asing Rp 770 miliar pada Selasa (12/1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×