Sumber: KONTAN | Editor: Test Test
JAKARTA. Akibat terlalu agresif melakukan ekspansi usaha melalui akuisisi perusahaan lain, PT Mitra International Resources Tbk (MIRA) terlilit utang dan mencatatkan kinerja yang buruk. Akibatnya, perusahaan ini berencana menjual sebagian saham PT Apexindo Pratama Tbk (APEX) pada kuartal pertama 2010. Padahal, perusahaan jasa pengeboran minyak dan gas bumi ini baru diakuisisi MIRA pada tahun 2008.
Direktur Keuangan MIRA Inu Dewanto Koentjaraningrat menyatakan, divestasi saham APEX ini bertujuan mendapatkan dana untuk membayar utang MIRA beserta anak usahanya. Nilai utangnya mencapai Rp 8,23 triliun. "Tapi, saya belum bisa sebutkan jumlah saham yang akan dilepas dan pihak pembelinya," kata dia di Jakarta, kemarin (23/12).
Yang jelas, lewat divestasi itu, MIRA berharap dapat mengurangi jumlah utangnya menjadi tinggal Rp 300 miliar hingga Rp 400 miliar. Sedangkan per 30 September 2009, MIRA menderita rugi bersih Rp 641,1 miliar. Padahal, pada periode sama 2008, masih bisa mencetak laba bersih Rp 58,38 miliar.
Inu memprediksi, hingga akhir 2009 MIRA masih akan mengalami kerugian sampai Rp 800 miliar. Namun, pendapatannya diperkirakan meningkat. Per September 2009, pendapatannya Rp 2,03 triliun.
APEX aset yang menarik
Menurut Inu, anjloknya kinerja MIRA akibat besarnya beban bunga pinjaman anak perusahaan MIRA. Pinjaman mereka cairkan itu untuk mengakuisisi APEX. Asal tahu saja, anak usaha MIRA yang berlokasi di Singapura, Mira Holdings, mendapat pinjaman sekitar US$ 542,07 juta dari City Corporation. Bunga pinjaman itu mencapai 18,5%.
Akibatnya, ekuitas MIRA per September 2009 pun merosot dari Rp 619,5 miliar menjadi Rp 395,4 miliar. Rasio utang terhadap modal melonjak dari 13,3 kali menjadi 21 kali.
Sekadar tambahan informasi, kini MIRA mengakuisisi 98,9% saham APEX. Perinciannya, pada Juni 2008, MIRA membeli 48,87% saham APEX dari PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) seharga US$ 246 juta. Kemudian, MIRA melakukan penawaran tender (tender offer) untuk mendapatkan seluruh saham APEX.
Inu menegaskan, pihaknya telah mantap melakukan divestasi APEX. Meskipun, 80% penghasilan mereka berasal dari kontrak-kontrak yang diperoleh APEX. "Lebih baik kami kehilangan sebagian sumber pendapatan daripada terus digerus beban bunga," kata dia.
Apabila divestasi tersebut berhasil, Inu memprediksi, pendapatan MIRA tahun depan masih bisa naik 10% dari estimasi pendapatan tahun ini yang sekitar Rp 2,4 triliun. Namun, laba bersih 2010 belum bisa dia prediksi. "Semuanya tergantung berapa besar hasil divestasi APEX," imbuhnya.
Analis Universal Broker Indonesia Securities, Andri Andri Zakarias Siregar berpendapat, akuisisi APEX seharusnya dalam jangka panjang berdampak positif bagi MIRA. "Memang beban bunga utang mereka akan meningkat drastis dalam jangka pendek ini," ujarnya.
Dia merekomendasikan jual saham MIRA dengan target harga Rp 200 per saham dalam jangka waktu tiga bulan mendatang. Kemarin, harga saham MIRA berakhir di level Rp 300 per saham atau turun 1,64%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News