kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Minyak rebound karena produksi AS menurun


Kamis, 21 Mei 2015 / 07:18 WIB
Minyak rebound karena produksi AS menurun
ILUSTRASI. Layar digital di?Bursa Efek Indonesia, Jakarta.


Sumber: AFP | Editor: Yudho Winarto

NEW YORK. Harga minyak dunia naik pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah data menunjukkan penurunan dalam persediaan dan produksi minyak Amerika Serikat.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, naik 99 sen menjadi berakhir pada 58,98 dollar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli, naik 1,01 dollar AS menjadi menetap pada 65,03 dollar AS per barel di perdagangan London.

Data dari Departemen Energi AS menunjukkan pasokan minyak mentah AS turun 2,4 juta barel dalam pekan yang berakhir 15 Mei dengan produksi minyak harian jatuh 112.000 barel per hari menjadi 9,26 juta barel per hari.

"Saya pikir itu sebuah laporan yang cukup 'bullish' pada sejumlah bidang," kata Matt Smith, analis di Schneider Electric.

Penurunan produksi minyak bumi "tidak hanya sedikit, itu adalah gerakan nyata," kata dia.

Minyak mentah berjangka telah turun tajam pada Selasa di tengah kekhawatiran tentang kelebihan pasokan dan kenaikan dollar. Sebuah greenback yang kuat membuat minyak yang dihargakan dalam dollar lebih mahal, sehingga mengurangi permintaan. Kekhawatiran mereka juga menahan harga minyak mentah dari pementasan reli besar pada Rabu.

"Laporan itu mendukung tetapi pada saat yang sama kita memiliki ancaman penguatan dollar tergantung di atas pasar," kata analis Saxo Bank, Ole Hansen.

Commerzbank mengatakan pasokan yang tinggi akan bertindak sebagai jangkar harga minyak kecuali Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) merubah kebijakan pada pertemuan 5 Juni.

"Pasar minyak akan terus kelebihan pasokan sampai OPEC secara signifikan memangkas produksinya, meskipun ada sedikit kesempatan ini terjadi," Commerzbank mengatakan.

"Strategi mempertahankan pangsa pasar yang dimulai OPEC pada akhir November lalu, kemungkinan akan dikonfirmasi pada pertemuan 5 Juni."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×