Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak mentah terus menguat karena semakin banyak negara yang melonggarkan pembatasan. Hal tersebut meningkatkan harapan bahwa permintaan minyak mentah dan produk-produknya akan mulai meningkat.
Mengutip Reuters, Jumat (8/5) pukul 12.20 WIB harga minyak mentah jenis Brent kontrak pengiriman Juli 2020 di ICE Futures naik 42 sen, atau 1,4%, menjadi US$ 29,88 per barel. Kenaikan ini berhasil menutup pelemahan yang hampir 1% pada hari Kamis (7/5).
Serupa, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Juni 2002 naik 45 sen, atau 1,9%, menjadi US$ 24,00 per barel, setelah penurunan hampir 2% di sesi sebelumnya.
Kedua kontrak minyak ini sedang menuju kenaikan minggu kedua setelah mencetak posisi terendah pada bulan April lalu. Kini, harga minyak Brent sudah menguat 13% dan WTI yang sempat berada di bawah nol sudah menguat 21%.
Baca Juga: Harga minyak mentah melesat 1,5% ditopang pelonggaran kebijakan lockdown
Tetapi harga minyak harus tetap waspada terhadap potensi penuhnya tempat penyimpanan minyak. "Minyak memang reli karena ekspektasi permintaan yang lebih baik. Ada potensi besar terhadap kenaikan tetapi saya pikir pasar juga perlu melihat lebih luas lagi untuk mempertahankan reli," kata Lachlan Shaw, kepala riset komoditas di National Australia Bank di Melbourne.
Di sisi penawaran, perusahaan-perusahaan minyak Amerika Utara sudah memotong produksi lebih cepat dari yang diperkirakan para pejabat OPEC dan analis industri.
"Pemotongan pasokan yang kami lihat diumumkan, khususnya di Amerika Utara, juga memberikan kepercayaan pasar," kata Shaw.
Tetap saja, persediaan minyak mentah di pusat penyimpanan Cushing di Oklahoma meningkat sekitar 407.000 barel dalam seminggu hingga 5 Mei, kata para pedagang pada Kamis, mengutip data Genscape.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News