kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Minyak Goreng Langka, Sarimelati Kencana (PZZA) Tak Terdampak


Senin, 21 Februari 2022 / 07:30 WIB
Minyak Goreng Langka, Sarimelati Kencana (PZZA) Tak Terdampak


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kelangkaan minyak goreng rupanya tak berefek besar bagi PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA). 

Seperti yang diketahui, produk minyak goreng untuk konsumen ritel mengalami kelangkaan di sejumlah pasar atau supermarket, meski pemerintah telah menetapkan kebijakan harga minyak goreng murah.

Sekretaris Perusahaan PZZA Kurniadi Sulistyomo menyampaikan, pihaknya tidak terlalu terpengaruh oleh persoalan minyak goreng yang melanda Indonesia saat ini. Sebab, sekitar 90% produk makanan yang ada di menu Pizza Hut disajikan dengan cara dipanggang, seperti pizza, pasta, dan spaghetti.

“Hanya menu ayam seperti chicken wing saja yang digoreng pakai minyak goreng. Jumlah menu yang mengkonsumsi minyak goreng juga tidak banyak,” ungkap dia, Minggu (20/2). Dengan demkian, ia menyebut tidak ada rencana menaikkan harga jual makanan di restoran Pizza Hut.

Baca Juga: Dituding Timbun Minyak Goreng 1,1 Juta Kg, Ini Klarifikasi Salim Ivomas (SIMP)

Meski tidak disebut secara gamblang, PZZA memiliki penyuplai minyak goreng dari produsen atau brand lokal dengan skema kerja sama business to business (B2B). Sampai saat ini, tidak ada masalah pasokan minyak goreng yang diterima PZZA di seluruh restoran Pizza Hut yang ada di Indonesia. “Suplai minyak goreng kami masih aman di berbagai cabang,” imbuh Kurniadi.

Dihubungi terpisah, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Eddy Sutanto mengaku, krisis minyak goreng yang terjadi saat ini jelas mempengaruhi bisnis pelaku usaha restoran cepat saji, terutama bagi restoran yang menyajikan menu makanan yang digoreng seperti ayam, kentang, dan lain sebagainya.

Apkrindo menuturkan, pihak restoran pada dasarnya sudah memiliki kontrak kerja sama secara B2B dengan perusahaan-perusahaan minyak goreng. Adapun kontribusi minyak goreng terhadap proses pembuatan makanan di restoran cepat saji sekitar 10%--20%.

Krisis minyak goreng saat ini diawali oleh tingginya harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) yang menjadi bahan baku produk tersebut. Apkrindo pun berharap masalah tersebut bisa cepat diatasi, terutama jika harga CPO mengalami penurunan. “Karena ini komoditas, kami berharap krisis minyak goreng tidak akan terjadi dalam waktu yang lama,” tukas dia, hari ini.

Baca Juga: Dalami Dugaan Kartel Minyak Goreng, KPPU Akan Panggil Asosiasi Pengusaha Ritel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×