Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
HONG KONG. Harga kontrak minyak dunia menuju penurunan mingguan pertama sejak Februari lalu. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.09 waktu Hong Kong, harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengantaran Mei turun 9 sen ke level US$ 38,25 per barel di New York Mercantile Exchange.
Kemarin (31/3), harga minyak WTI naik 2 sen dan ditutup di posisi US$ 38,34 per barel. Total volume transaksi perdagangan hari ini 35% di bawah transaksi volume rata-rata 100 harian. Di sepanjang kuartal pertama, harga minyak naik 3,5%.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan harga minyak tertekan. Pertama, tingkat produksi minyak OPEC mencatatkan kenaikan sebesar 64.000 barel menjadi 33,09 juta per hari pada Maret.
Berdasarkan hasil survei Bloomberg ke sejumlah perusahaan minyak, Irak dan Iran menggenjot produksi minyak mereka di level tertinggi dalam empat tahun.
Kedua, cadangan minyak AS masih berada di level tertinggi dalam delapan dekade.
"Pasar minyak masih mengalami suplai berlebih. Transaksi minyak kemungkinan masih berada di kisaran US$ 30-an, di mana aksi jual melanda jika harga minyak berada di atas US$ 40 per barel," urai Evan Lucas, market strategist IG Ltd di Melbourne.
Catatan saja, harga minyak melompat 14% pada Maret setelah rebound dari posisi terendahnya dalam 12 tahun terakhir tahun ini.
Sementara itu, harga minyak Brent untuk pengantaran Juni turun 11 sen menjadi US$ 40,22 per barel di ICE Futures Europe exchange, London.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News