Reporter: Yoliawan H | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI) membidik pertumbuhan laba bersih tahun ini sebesar 15% year on year (yoy). Menengok laporan keuangan perusahaan tahun 2017, laba bersih PADI sebesar Rp 50,71 miliar. Dengan kata lain perusahaan membidik laba bertambah Rp 7,60 miliar.
Lebih lanjut, Direktur Utama PADI, Djoko Julianto mengatakan laba bersih di semester I 2018 ini saja sudah tumbuh 8,15% yoy menjadi Rp 33,92 miliar, naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp 31,36 miliar.
Sayangnya laba tersebut bukan sepenuhnya disumbang melalui pendapatan, karena pendapatan PADI sendiri turun cukup signifikan dari Rp 40,51 miliar di semester I 2017 menjadi Rp 3,82 miliar di semester I 2108. Laba bersih tersebut disumbang dari penjualan aset tetap perusahaan sebesar Rp 39,61 miliar.
“Kami jual aset ruang kantor di Jakarta Selatan yang tidak terpakai, dulu niatnya untuk disewakan tapi karena ada yang berminat, maka kami jual,” ujar Djoko kepada Kontan, Senin (24/9).
Menurutnya, memang pendapatan perusahaan di semester I 2018 turun cukup signifikan dari pendapatan kegiatan perantara perdagangan efek. Itu dikarenakan terjadinya penurunan nilai transaksi nasabah.
Jika melihat laporan keuangan, pendapatan kegiatan perantara perdagangan efek menurun menjadi Rp 2,69 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 38,19 miliar.
“Karena ada perang dagang dan kurs dollar Amerika Serikat yang naik,” ujar Djoko. Itu yang menyebabkan transaksi nasabah menjadi lesu. Pun, memang mayoritas pendapatan dihasilkan dari kegiatan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News