kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Minna Padi Investama (PADI) bidik laba bersih tumbuh 15% tahun ini


Senin, 24 September 2018 / 17:01 WIB
Minna Padi Investama (PADI) bidik laba bersih tumbuh 15% tahun ini
ILUSTRASI. Minna Padi Investama Sekuritas


Reporter: Yoliawan H | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI) membidik pertumbuhan laba bersih tahun ini sebesar 15% year on year (yoy). Menengok laporan keuangan perusahaan tahun 2017, laba bersih PADI sebesar Rp 50,71 miliar. Dengan kata lain perusahaan membidik laba bertambah Rp 7,60 miliar.

Lebih lanjut, Direktur Utama PADI, Djoko Julianto mengatakan laba bersih di semester I 2018 ini saja sudah tumbuh 8,15% yoy menjadi Rp 33,92 miliar, naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp 31,36 miliar.

Sayangnya laba tersebut bukan sepenuhnya disumbang melalui pendapatan, karena pendapatan PADI sendiri turun cukup signifikan dari Rp 40,51 miliar di semester I 2017 menjadi Rp 3,82 miliar di semester I 2108. Laba bersih tersebut disumbang dari penjualan aset tetap perusahaan sebesar Rp 39,61 miliar.

“Kami jual aset ruang kantor di Jakarta Selatan yang tidak terpakai, dulu niatnya untuk disewakan tapi karena ada yang berminat, maka kami jual,” ujar Djoko kepada Kontan, Senin (24/9).

Menurutnya, memang pendapatan perusahaan di semester I 2018 turun cukup signifikan dari pendapatan kegiatan perantara perdagangan efek. Itu dikarenakan terjadinya penurunan nilai transaksi nasabah.

Jika melihat laporan keuangan, pendapatan kegiatan perantara perdagangan efek menurun menjadi Rp 2,69 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 38,19 miliar.

“Karena ada perang dagang dan kurs dollar Amerika Serikat yang naik,” ujar Djoko. Itu yang menyebabkan transaksi nasabah menjadi lesu. Pun, memang mayoritas pendapatan dihasilkan dari kegiatan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×