Reporter: Ade Jun Firdaus | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Minna Padi Investama kemungkinan besar batal untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pasalnya, perusahaan sekuritas ini tak kunjung memberikan laporan hasil penawaran awal (bookbuilding) kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).
Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa Bapepam-LK Noor Rachman menjelaskan, setelah mengantongi pernyataan efektif dari Bapepam-LK pada awal Agustus 2010 lalu, Minna Padi tak lagi menyampaikan keterangan baik lisan maupun tertulis perihal kelanjutan proses initial public offering (IPO) yang sedang dijalankan.
Nah, mengacu pada aturan Bapepam-LK Nomor IX.A.2 tentang tata cara penawaran umum, setiap perusahaan diberi waktu 21 hari melaksanakan bookbuilding untuk menetapkan harga IPO setelah mengantongi pernyataan pra efektif dari Bapepam-LK. Bila melewati masa tenggat yang diberikan, perusahaan tak kunjung menyampaikan laporan hasil bookbuilding, maka dianggap mengundurkan diri untuk IPO.
"Ketentuan (mengundurkan diri) itu berlaku otomatis, tanpa harus kami beritahukan lagi ke perusahaan bersangkutan," tegas Noor Rachman, Kamis (28/10).
Minna Padi berencana melepas 300 juta lembar saham atau sekitar 20 % dari total saham perseroan. Dana IPO ini ditargetkan mencapai sekitar Rp 150 miliar. Direktur Utama Minna Padi Investama Djoko Loelijanto pernah bilang, sekitar 80% dari dana segar yang diraup dari IPO bakal dialokasikan untuk meningkatkan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) dan pembiayaan transaksi margin efek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
