kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Minimnya katalis bikin pasar obligasi lesu


Rabu, 17 Mei 2017 / 15:32 WIB
Minimnya katalis bikin pasar obligasi lesu


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kinerja pasar obligasi domestik kembali bergerak negatif di pekan kedua Mei 2017 ini. Selama sepekan sejak 8 Mei hingga 12 Mei 2017, Indonesia Composite Bond Index (ICBI) yang disusun oleh Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) melemah minus 0,40% ke level 221,90.

Sebagaimana dikutip KONTAN, dalam laporan mingguan IBPA, Rabu (17/5),  kinerja obligasi pemerintah yang terlihat dalam pergerakan INDOBeX Government Total Return melempem 0,44% ke level 218,99. Lalu, mengekor kinerja obligasi korporasi dalam indeks INDOBeX Corporate Total Return yang melemah 0,13% ke level 233,75.

Namun, jika dihitung secara year to date (ytd) hingga 12 Mei, ketiga indeks tersebut kompak menguat. Pasar obligasi naik 6,45%, pasar obligasi pemerintah dan korporasi masing-masing menanjak 6,57% dan 5,63%.

Analis IBPA, Roby Rushandie menjelaskan hingga 10 Mei investor mencatatkan net sell di pasar surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 5,71 triliun. Sedang, porsi asing menurun menjadi 38,83% dari pekan sebelumnya 38,95%.

"Minimnya sentimen lanjutan, dinamika politik dalam negeri dan politik Amerika Serikat (AS) pasca pemecatan Direktur FBI oleh Trump turut mendorong antisipasi risiko oleh investor asing," terang dia.

Sementara, investor institusi lokal menjadi penopang pasar pekan ini dengan mencatatkan net buy sebesar Rp 960 miliar juga perbankan catat net buy senilai Rp 12,30 triliun.

Aktivitas perdagangan obligasi pekan kedua Mei tercatat meningkat dengan rata-rata frekuensi perdagangan harian naik sebesar 23,95% dari 496 kali per hari menjadi 615 kali per hari. Peningkatan juga terjadi pada rata-rata volume perdagangan harian yakni sebesar 19,83% dari Rp 10,64 triliun per hari menjadi Rp 12,74 triliun per hari.

"Peningkatan aktivitas transaksi tersebut didorong oleh maraknya perdagangan hari Selasa pasca lelang dan perdagangan Jumat dengan kenaikan total frekuensi hingga 210,91% dan kenaikan total volume sebesar 202,73%," tukas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×