Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil parkir di zona hijau pada perdagangan Jumat (3/7) dengan penguatan 0,14% ke level 4.973,794.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memprediksikan IHSG akan melanjutkan penguatannya pada Senin (6/7). Secara teknikal, IHSG diperkirakan masih menunjukkan penguatan walaupun harus menguji level resistance di 5.020 terlebih dahulu untuk mengkonfirmasi penguatan lebih lanjut.
Baca Juga: Optimisme konsumen turun, simak rekomendasi untuk saham emiten barang konsumsi
Besok, Herditya menilai pergerakan IHSG akan lebih terdorong oleh sentimen yang berasal dari eksternal. “Seperti pergerakan bursa global dan juga pergerakan harga komoditas,” terang Herditya kepada Kontan.co.id, Minggu (5/7).
Dus, terawangan Herditya, IHSG berpeluang bergerak menguat dengan range support di level 4.885 dan resistance di level 5.020 pada perdagangan besok.
Senada, Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menilai IHSG masih minim sentimen penggerak pada perdagangan besok. Sehingga, secara technical IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah pada perdagangan besok.
Baca Juga: Meski ada net sell Rp 1,59 triliun, saham-saham ini diborong asing di pekan lalu
“Secara technical, IHSG bergerak mixed kecenderungan melemah dengan support di level 4.922 dan resisten di level 4.975-5.000,” terang Hendriko, Minggu (5/7).
Muhammad Nafan Aji Gusta, Analis Binaartha Sekuritas mengatakan, berdasarkan rasio fibonacci, support maupun resistance IHSG besok berada pada range level 4865.27 hingga 5097.14.
Nafan mengatakan, berdasarkan indikator, MACD masih membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral.
Baca Juga: Meski kinerja tertekan, AAJI sebut unitlink masih penopang bisnis asuransi jiwa
Namun di sisi lain, terlihat pola shooting star candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG.
Adapun saham-saham rekomendasi Nafan untuk perdagangan Senin (5/7) adalah PT Bank Negara Indonesia (BBNI), saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA), hingga saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News