Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 0,85% ke level 5.733,85 pada perdagangan Senin (21/5). Koreksi indeks diperkirakan berlanjut pada perdagangan besok (22/5).
Analis Paramita Alfa Sekuritas, William Siregar menilai, penurunan IHSG lebih disebabkan sentimen penguatan dollar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah. Penguatan dollar AS lantaran yield obligasi pemerintah AS atau US Treasury tenor 10 tahun sudah melebihi 3%.
"Naiknya yield US Treasury jelas membuat investor tertarik menginvestasikan dananya ke AS," kata William, Senin (21/5).
Selain itu, kenaikan tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI) belum memberikan efek yang berarti bagi yield obligasi pemerintah Indonesia. Dus, rupiah masih tertekan, yang pada akhirnya turut melemahkan IHSG.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Juan Harahap juga melihat hal serupa. Menurutnya, indeks terimbas pelemahan rupiah yang hampir menembus Rp 14.200 per dollar AS.
Pelemahan rupiah ini menimbulkan kekhawatiran bagi investor dan membuat investor cenderung wait and see terhadap kondisi pasar selanjutnya.
William dan Juan memprediksi, besok, IHSG masih akan melanjutkan pelemahan. Menurut William, belum ada sentimen yang mampu mendongkrak IHSG. Area support diprediksi di level 5.704 dan resistance 5.750.
Sementara, Juan memprediksi IHSG berpotensi melemah dengan support di level 5.642 dan resistance di level 5.822.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News