Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kenaikan harga emas dunia memasuki hari kedua. Dukungan terbesar datang dari laporan naiknya tren permintaan global yang dirilis World Gold Council. Analis memprediksi tren tersebut bisa bertahan hingga tengah tahun nanti.
Mengutip Bloomberg, Senin (16/5) pukul 14.26 WIB harga emas kontrak pengiriman Juni 2016 di Commodity Exchange melesat 0,79% ke level US$ 1.282,80 per ons troi dibanding hari sebelumnya. Harga ini pun sudah melambung 1,27% dalam sepekan terakhir.
Dipaparkan Suluh Adil Wicaksono, Analis PT Millenium Penata Futures bahwa kenaikan harga yang terjadi karena memang saat ini iklim ekonomi global menguntungkan pergerakan harga emas. Sebab pasar global tengah dibayangi oleh ketidakpastian.
“Salah satu yang mendukung adalah rontoknya pasar saham di Eropa dan China, ini membuat pelaku pasar cenderung mengalihkan investasinya ke emas,” ujar Suluh.
Hal ini ditunjukkan oleh naiknya kepemilikan aset emas di Exchange Traded Funds (ETF) per Jumat (13/5) lalu yang naik 7,6 ton menjadi 1.822,35 ton atau yang tertinggi sejak Desember 2013 lalu.
Apalagi di awal pekan ini minim data ekonomi AS yang bisa memberikan pengaruh signifikan terhadap pergerakan harga. “Melihat pergerakan harian biasanya di awal pekan memang emas cenderung kuat karena minimnya tekanan dari USD,” jelas Suluh.
Ini pula yang membuat Suluh menduga Selasa (17/5) harga emas berpotensi untuk lanjutkan kenaikan. Dinilai belum ada faktor negatif yang bisa menjegal harga baik dari sisi fundamental maupun teknikal. Hanya saja kenaikan bisa dalam rentang yang lebih terbatas mengingat kisarannya yang sudah cukup lebar di perdagangan Senin (16/5) ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News