Sumber: CoinDesk,Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
Selain aksi ambil untung, Dibb mengatakan, kekhawatiran tentang lebih banyak penjualan setelah pengadilan Tokyo menandatangani rencana untuk membayar kreditur Mt Gox, bursa kripto yang runtuh pada 2014 setelah kehilangan setengah miliar dolar dalam Bitcoin.
"Mereka yang terkena dampak akan menerima sejumlah besar Bitcoin, kemungkinan terjadi pada kuartal satu atau dua tahun 2022. Ini telah membawa beberapa ketakutan ke pasar dalam jangka panjang," ujarnya.
Sentimen lain yang membuat pasar kripto merah pekan ini adalah penandatanganan Undang-Undang Infrastruktur oleh Presiden AS Joe Biden pekan ini yang berisi persyaratan pelaporan pajak kripto yang kontroversial.
Baca Juga: Harga Bitcoin anteng di bawah US$ 60.000, terpangkas hampir 16% dari puncak tertinggi
Kemudian, China yang makin keras terhadap penambangan kripto. Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China (NDRC) mengatakan pada Selasa (16/11), tahap selanjutnya dari penumpasan penambangan kripto adalah mempertimbangkan “hukuman tarif listrik”.
NDRC berencana menerapkan kebijakan tersebut untuk perusahaan yang menambang kripto tetapi hanya membayar listrik dengan tarif pelanggan rumahtangga, Meng Wei, juru bicara NDRC mengatakan, seperti dikutip China.com dan dilansir CoinDesk.
Hanya, "Prospek jangka panjang Bitcoin tetap bullish," kata Analis OANDA Edward Moya kepada Reuters.
"Tetapi, selama beberapa bulan ke depan akan sulit karena investor institusional melihat apakah The Fed akan dipaksa untuk menaikkan suku bunga lebih cepat dan memicu aksi jual berbasis luas dari aset berisiko yang mencakup Bitcoin," imbuhnya.
Selanjutnya: Bukan Bitcoin juga Dogecoin tapi harga kripto ini yang melonjak 25%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News