kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Minat investor kembali meningkat, lelang sukuk berlangsung ramai


Selasa, 15 Mei 2018 / 22:38 WIB
Minat investor kembali meningkat, lelang sukuk berlangsung ramai
ILUSTRASI. Lelang Sukuk Negara


Reporter: Dimas Andi | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menyerap dana senilai Rp 4,05 triliun dari total penawaran yang masuk sebesar Rp 9,10 triliun pada lelang sukuk, Selasa (15/5) siang tadi. Lelang hari ini tergolong sukses, mengingat pemerintah berhasil memenuhi target indikatifnya sebesar Rp 4 triliun.

Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia, Anil Kumar menyebut, besarnya permintaan dari investor didukung oleh stabilnya rupiah dari akhir pekan lalu hingga sehari menjelang lelang berlangsung. “Keyakinan investor untuk masuk ke lelang kembali meningkat,” katanya, Selasa (15/5).

Investor pun banyak yang meminta yield tinggi pada lelang kali ini. Ambil contoh pada seri PBS017 yang memiliki tingkat imbalan sebesar 6,125%. Namun, investor menawar seri tersebut dengan yield tertinggi mencapai 7,75% sedangkan yield terendahnya berada di level 7,43%.

Dengan tingginya permintaan yield dari investor, pemerintah dihadapkan pada sebuah dilema. Pasalnya, saat ini pemerintah mulai menahan laju penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) yang terbukti dengan diturunkannya target indikatif lelang sukuk dari Rp 8 triliun menjadi Rp 4 triliun. “Di sisi lain, kepentingan para investor yang ingin mendapatkan sukuk juga tidak dapat diabaikan begitu saja,” ungkap Anil.

Pemerintah sendiri akhirnya mengambil jalan tengah dengan tidak menyerap seri PBS017 karena penawaran yang masuk hanya Rp 0,33 triliun. Angka ini merupakan nilai penawaran masuk yang terendah bila dibandingkan seri-seri lainnya.

Analis IBPA, Ifan Mohamad Ihsan menilai, kasus yang terjadi pada PBS017 mengindikasikan bahwa sebenarnya masih terdapat keraguan dari para investor terhadap lelang sukuk. Pasalnya, tekanan yang menerpa pasar obligasi Indonesia sejatinya masih tergolong besar.

Karena risiko berinvestasi di pasar obligasi masih cukup besar, sebagian besar investor cenderung bermain aman dengan menawar seri-seri bertenor pendek. Buktinya, seri SPNS03112018 dan PBS016 menjadi seri terlaris pada lelang sukuk tadi yang mana masing-masing memperoleh penawaran masuk sebesar Rp 4,17 triliun dan Rp 1,47 triliun.

Terlepas dari itu, Ifan melihat lelang sukuk hari ini maupun lelang berikutnya dapat menjadi kesempatan untuk memperkuat basis investor lokal. Hal ini mengingat tren aksi jual oleh investor asing masih terus terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×