Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Indeks dollar Amerika Serikat yang menguat, menekan selera investasi dalam bentuk emas. Lihat saja, data kepemilikan emas di SPDR Gold Trust merosot 0,2% ke level 704,22 metrik ton pada Rabu (10/6), terendah sejak September 2008.
Di saat yang sama, mengutip Bloomberg, data kepemilikan emas di Exchange Traded Products (ETPs) juga turun ke level 1.586,9 ton, angka terendah sejak tahun 2009 silam.
“Data tersebut sebagai cerminan dari sentimen secara keseluruhan di perdagangan emas,” tutur Tonny Mariano, Analis PT Esandar Arthamas Berjangka . Artinya, pamor emas kian memudar. Faktor lain, indeks dollar AS mulai bangkit lagi. Lihat saja, Kamis (11/6), indeks dollar tercatat naik 0,41% ke level 95,034. Menguatnya dollar AS membuat emas kian mahal sehingga harga emas pun terkoreksi.
Memang cadangan emas dunia menurun. Berdasarkan data World Gold Council, cadangan emas dunia terkoreksi dari posisi bulan Februari 2015 yang mencapai 31.977,6 metrik ton menjadi 31.949 metrik ton per Juni 2015.
“Ini berarti ada peningkatan permintaan industri atas emas,” kata Tonny. Tetapi, ia menjelaskan hal tersebut kurang mencerminkan pergerakan harga emas. Sebab, harga emas terbentuk oleh permintaan dan pasokan yang terbentuk di dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News