Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
LONDON. Nomura Holdings Inc menyatakan, kondisi terburuk di negara berkembang di Asia sudah berakhir setelah investor menarik miliaran dolar bulan lalu, karena kekhawatiran Federal Reserve AS mengurangi pembelian obligasi.
"Kami sudah melalui hal terburuk dari krisis , tetapi tidak berarti masing-masing negara berkembang lolos, karena ada tantangan yang berat, " kata Steve Ashley, kepala pasar global Nomura Holdings Inc di London kepada Bloomberg.
Ia menyebutkan, perusahaannya masih menatap positif kinerja jangka panjang aset mereka yang berada di emerging market di Asia. Menurut mereka, prospek pasar negara berkembang Asia masih "sangat positif" selama lima sampai 10 tahun ke depan.
Menurut Ashley, tumbuhnya Filipina ke level 7% di kuartal terakhir membuka kesempatan Nomura untuk berkembang di emerging market di Asia.
Namun, pendapat Ashley dibantah oleh Stephen Jen, pendiri hedge fund SLJ Makro Partners LLP . Ia menilai, pasar negara berkembang akan turun, karena investor menarik dananya menyusul adanya kebijakan The Fed bulan ini.
Pendapat Jen didukung data EPFR Global yang menyebutkan, ada US$ 44 miliar dana yang keluar dari bursa saham dan obligasi negara berkembang sejak akhir Mei lalu. “Itulah sebabnya kami melihat turbulensi di pasar ,” kata Jen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News